TP3 Laskar FPI Bongkar Keberadaan Sniper, Refly pun Komentar

16 Maret 2021 15:05

GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun mempertanyakan temuan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar Front Pembela Islam (FPI) mengenai ada eksekutor lain dalam insiden di Tol Cikampek.

Pasalnya, Refly menganggap temuan tersebut penting, tapi dia sendiri ragu untuk mengkonfirmasikan temuan TP3 itu ke pihak mana.

BACA JUGA: Jokowi Sudah Bertitah, Amien Rais Seketika Mati Kutu

"Temuan seperti ini, dikonfirmasikan kepada siapa? Kalau dikonfirmasi ke pihak kepolisian, tentu saja akan disangkal," ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Senin (15/3).

Namun, Refly berterima kasih kepada TP3 karena tanpa tim tersebut, masalah penembakan enam laskar FPI akan hilang begitu saja.

"Sebagai contoh, penyidik saja susah menetapkan tersangka dari peristiwa itu. Sampai sekarang, kita saja belum tahu siapa inisial si tersangka," katanya.

Refly menegaskan bahwa isu utama dalam permasalahan ini adalah soal kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

"Menurut Refly, TP3 adalah kelompok masyarakat yang dengan sukarela berpartisipasi dalam penyelidikan peristiwa ini tanpa digaji negara.

"Partisipasi TP3 dalam penyelidikan itu bisa mengingatkan bahwa peristiwa itu harus ditangani dengan baik oleh negara," paparnya

Seperti diketahui, TP3 mengungkapkan dugaan baru bahwa ada penembak jarak jauh (sniper) yang bersiaga saat peristiwa penembakan enam laskar FPI di Tol Cikampek KM 50.

BACA JUGA: Pengamat Blak-blakan, Pemerintahan Jokowi Dibilang...

Namun, Komisi Nasional (Komnas) HAM menemukan bahwa pasukan bersenjata yang bersiaga di beberapa titik di Tol Cikampek ditujukan untuk pengamanan jalur vaksin covid-19.

"Temuan Komnas adalah ada pasukan bersenjata yang bersiaga di beberapa titik sepanjang jalan tol, tetapi pasukan tersebut untuk pengamanan jalur vaksin dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bio Farma Bandung," ujarnya.

Hingga saat ini, TP3 belum berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyampaikan dugaan tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co