Analisis Maut Pengamat Top Mengejutkan, Seret Nama Megawati & SBY

19 Maret 2021 22:22

GenPI.co - Pengamat politik Arif Susanto mengatakan bahwa figur pemimpin partai politik di Indonesia cenderung lebih besar dibandingkan dibandingkan pranata yang dijalankan.

“Hal tersebut dapat bermuara pada personalisasi politik yang juga berdampak pada lemahnya kelembagaan. Peran pengenalan partai di media berpengaruh besar dalam hal ini,” ujar dia dalam diskusi daring Formappi, Jumat (19/3/2021).

BACA JUGA: Djan Faridz Blak-blakan Sebut Megawati

Menurut Arif, peran media yang besar dalam pengenalan partai politik ini terjadi sejak tahun 1990-an di Indonesia.

Akhirnya, pengenalan figur ketua umum partai politik dilakukan untuk dijual kepada publik pemilih.

“Di beberapa tempat yang pendidikan politiknya masih rendah, menjual satu figur kuat akan lebih mudah dilakukan oleh Partai Demokrat atau mungkin Golkar untuk menggaet pemilih dibandingkan memaparkan visi misi partai,” terangnya.

Peneliti dari Exposit Strategic itu juga memaparkan bahwa identitas ideologi partai politik di Indonesia tidak jelas. Hampir semua pihak kesulitan untuk memilah perpotongan ideologi antara satu partai dengan yang lainnya.

“Dulu saya pernah mengatakan saat Pilpres 2004 bahwa pembeda antara Megawati dan SBY itu hanya SBY laki-laki berbaju biru dan Megawati perempuan berbaju merah,” kata dia.

Oleh karena itu, politikus di Indonesia lebih mudah untuk berpindah partai. Selain itu, relasi antarpartai menjadi begitu cair dan berbeda-beda di setiap daerah.

“Jangan kaget jika koalisi partai politik di pemerintah pusat tidak sama dengan koalisi di pemerintah lokal. Selain itu, berpindah hubungannya cepat sekali,” imbuh Arif.

BACA JUGA: Ada Agenda Terselubung Jika Jokowi 3 Periode, Ngeri-ngeri Sedap

Arif juga menuturkan bahwa disiplin kader partai politik di Indonesia cenderung rendah, sehingga anggotanya dapat membawa kepentingan yang berlawanan.

“Tidak ada partai politik di Indonesia yang tak mengalami faksionalisasi. Masalah selanjutnya adalah faksionalisasi ini memberikan kompetisi yang sehat atau justru malah memecah belah partai?” tutur dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co