GenPI.co - Kehadiran eks Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, M Nazaruddin di tengah polemik dualisme partai, menambah daftar konflik yang terjadi antara Kudu AHY dengan Kubu Moeldoko.
Pengakuan Juru Bicara kubu Moeldoko, Rahmad, beberapa waktu lalu untuk merangkul M Nazaruddin sudah diketahui juga oleh Moeldoko selaku Ketua Umum.
BACA JUGA: Gertakan Maut Nazaruddin Siap Menggelegar, Cikeas Bisa Terpojok
"Pak Moeldoko ini menghimpun semua kader," kata Juru Bicara PD kubu Moeldoko, Rahmad, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3).
Namun, di lain sisi Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyindir kubu Moeldoko yang berencana merekrut eks terpidana korupsi wisma atlet M Nazaruddin.
BACA JUGA: Bukan Nazaruddin, Kubu Moeldoko Bocorkan Calon Bendahara Umum
Kamhar menilai keputusan yang diambil kubu Moeldoko tak mengedepankan akal sehat dalam berpolitik dan bertentangan dengan narasi Moeldoko yang ingin mewujudkan politik yang bersih.
"Makin ke sini, makin terang benderang kontradiksi dan kebohongan-kebohongan yang tersaji," ujar Kamhar dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (24/3).
Sebagaimana diketahui dalam Konferensi Pers, Kamis (25/3) Rahmad juga mengatakan adanya Nazaruddin di dalam kubu Moeldoko dinilai sebagai benteng pertahanan saat melawan narasi-narasi politik yang dimainkan oleh Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Dia (untuk) berbagai kebutuhan, salah satunya supaya bisa menghadapi ‘Cikeas’. Jadi, salah satu yang menghadapi itu Mas Nazaruddin karena beliau dulu Bendahara Partai Demokrat,” terangnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News