GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan bahwa pada 2021 akan banyak pembangunan infrastruktur yang mubazir, karena tak digunakan akibat dampak dari pandemi covid-19.
Menurut Refly, pernyataan itu sempat dilontarkan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
BACA JUGA: Analisis Tajam Refly Harun, FPI Sedang Jadi Target Utama
“Itu prediksi dari Said Didu. Entah benar atau tidak, bisa kita lihat sendiri. Hal-hal seperti ini juga harusnya tak perlu dibantah,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (10/4).
Refly mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Said Didu merupakan hal yang faktual dan tak perlu dibantah oleh pemerintah.
Advokat itu mengungkapkan seharusnya pemerintah mengucapkan terima kasih atas masukan dari pihak yang memberikan kritik dan saran.
“Harusnya pemerintah bilang ‘Terima kasih atas masukannya, kita akan berusaha membuktikan pembangunan itu tak mangkrak’,” katanya.
Namun, Refly mewajari pembantahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah terkait pernyataan dari Said Didu.
Pasalnya, juru bicara pemerintah pasti akan selalu menyampaikan bahwa program pemerintah berhasil.
“Padahal, kita harus objektif dalam menilai keberhasilan proyek infrastruktur oleh pemerintah,” tuturnya.
Refly memaparkan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo sebenarnya sangat baik dalam segi pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: Kajian Ramadan di BUMN Terlibat Radikalisme, Refly Harun Syok
“Namun, jangan lupa bahwa hal tersebut juga didukung oleh faktor prioritas. Kebetulan saja pemerintahan Jokowi prioritasnya sedang ke pembangunan infrastruktur,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News