GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait suksesi kepemimpinan PDIP setelah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri turun dari jabatannya.
Pasalnya, AD/ART PDIP pada Kongres 2019 di Bali menyebutkan bahwa ketua umum incumbent memiliki hak prerogatif dalam menentukan pemimpin selanjutnya.
BACA JUGA: Budi Gunawan Mencalonkan Diri Jadi Ketum, Bukti PDIP Dua Kamar
“Itu internal PDIP yang memastikan bahwa semua nama calon ketum baru itu sudah dapat izin dari ketum yang sekarang,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (19/4).
Oleh karena itu, Rocky meyakini bahwa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan atau BG sudah direstui Megawati sebagai ketua umum PDIP yang baru.
“Kalau belum direstui, tak mungkin nama BG muncul. Apalagi, BG sangat dekat secara personal dan mengerti bahasa tubuh Ibu Mega,” ungkapnya.
Rocky juga mengatakan bahwa publik tak mempersoalkan terkait kedekatan Megawati dan BG yang berujung pada estafet tongkat kepemimpinan PDIP di antara keduanya.
Selain itu, hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa PDIP tak merawat dinasti di dalam tubuhnya.
“Itu sekaligus membuktikan PDIP nggak ada dinasti, walaupun sebenarnya juga ada, tapi bentuknya lain,” katanya.
BACA JUGA: Elektabilitas PDIP di DKI Jakarta Masih Tinggi, Anies Bisa Waswas
Akademisi itu memaparkan bahwa hal tersebut merupakan dinamika yang terjadi di internal PDIP.
“Kenapa Prananda nggak jadi dimunculkan? Lalu, trah Soekarno lain juga tak dimunculkan? Padahal, kita tahu ada banyak trah Soekarno yang diam-diam berpotensi mengembalikan nama besar Soekarno,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News