GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangan terkait suksesi kepemimpinan PDIP jika Ketua Umum Megawati Soekarnoputri turun jabatan.
Pasalnya, ternyata AD/ART PDIP pada Kongres 2019 di Bali disebutkan bahwa ketua umum incumbent memiliki hak prerogatif dalam menentukan pemimpin selanjutnya.
BACA JUGA: Bisa Diusung PDIP, Ganjar Perlu Sampaikan Kalimat Ini ke Megawati
“Itu internal PDIP yang memastikan bahwa semua nama calon ketum baru itu sudah dapat izin dari ketum yang sekarang,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (19/4/2021).
Oleh karena itu, Rocky meyakini bahwa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sudah direstui Megawati sebagai ketua umum PDIP yang baru.
“Kalau belum direstui, tak mungkin nama BG muncul. Apalagi, BG sangat dekat secara personal dan mengerti bahasa tubuh Ibu Mega,” ungkapnya.
Filsuf itu mengatakan bahwa publik juga tak mempersoalkan terkait kedekatan Megawati dan Budi yang berujung pada estafet tongkat kepemimpinan PDIP di antara keduanya.
Selain itu, hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa PDIP tak merawat dinasti di dalam tubuhnya.
“Itu sekaligus membuktikan PDIP nggak ada dinasti, walaupun sebenarnya juga ada, tapi bentuknya lain,” katanya.
Akademisi itu memaparkan bahwa hal tersebut merupakan dinamika yang terjadi di internal PDIP.
BACA JUGA: Tak Ada Kepastian dari PDIP, Parpol Ini Akan Usung Ganjar di 2024
“Kenapa Prananda nggak jadi dimunculkan? Lalu, trah Soekarno lain juga tak dimunculkan? Padahal, kita tahu ada banyak trah Soekarno yang diam-diam berpotensi mengembalikan nama besar Soekarno,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News