GenPI.co - Akui nyaris jadi warga Singapura, Taufik Hidayat kini buka suara soal isu perseteruannya dengan Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Pemain bulu tangkis legendaris, Taufik Hidayat kembali mengejutkan publik dengan kabar sempat ingin pindah kewarganegaraan yakni Singapura.
Kisah tersebut diungkapkannya kepada Vincent Rompies dan Desta melalui video yang diunggah kanal Youtube Vindes, Selasa (7/9) lalu.
Taufik mengaku sempat mendapat tawaran untuk membela Singapura, kala itu bertepatan dengan menyeruaknya isu adanya ketegangan antara dirinya dengan pengurus PBSI.
Namun, Taufik meluruskan bahwa tidak ada perselisihan dengan PBSI, dirinya enggan terus di Pelatnas karena sang pelatih, Mulyo Handoyo diberhentikan.
"Enggak, enggak, selek. Itu kemauan dari belakang. Karena pelatih gue ditendang duluan," kata Taufik.
Kejadian tersebut diakuinya terjadi jauh sebelum dirinya meraih medali emas Olimpiade Athena 2004, yakni pada 2002 silam.
Karena tak ingin dipisahkan dari sang pelatih, Taufik pun menerima tawaran untuk pindah ke Singapura, bahkan sudah sempat tinggal beberapa bulan dan mau mengurus dokumen di sana.
"Akhirnya gue bilang, mikirin sendiri saja lah. Gue pindah ke Singapura, sudah sempat empat bulan kali ya. Dokumen warga negara sempat mau diurus bareng fasilitas. Semua itu balik lagi ke diri sendiri," kata Taufik.
Namun untungnya, Taufik membatalkan keputusannya tersebut setelah dibujuk pulang oleh ayah angkatnya yang juga mantan Ketua PBSI Jawa Barat, Luthfi.
Dengan penjelasan adanya perubahan dalam struktur organinasi PBSI yang kala itu mulai dipimpin oleh Chairul Tanjung, Taufik pun setuju untuk kembali ke Tanah Air dengan syarat sang pelatih juga harus kembali.
"Gue udah di sana, dulu papa angkat gue, pak Lutfi, di Bandung itu masih ketua PBSI Jawa Barat. Dia pengurus pusat juga," ujar Taufik.
"Ada pergantian pengurus lah, dipimpin pak CT. Dia yang minta gue balik lagi ke sini. Gue bilang, boleh balik tapi satu paket, pelatih gue juga kembali," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News