GenPI.co - Kamu mau coba ikut maraton? Coba ikuti tips persiapannya ini dari dokter olahraga.
Dokter spesialis kedokteran olahraga Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dr. Grace Joselini Corlesa mengatakan persiapan maraton haruslah secara fisik dan mental.
Grace mengatakan salah satu tips yakni melakukan pemeriksaan medis terutama kondisi kesehatan jantung.
"Terlepas dari berapa lama kamu telah berolahraga, ada beberapa tanda peringatan dan faktor risiko yang harus dievaluasi sebelum memulai program latihan baru, terutama yang seintensif pelatihan maraton," ujarnya dalam siaran pers.
Grace menyarankan calon peserta lari segera berkonsultasi ke dokter apabila sebelum berlatih pernah mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, atau kelelahan berlebihan saat berolahraga.
Selain itu, bagi kamu yang memiliki tekanan darah tinggi juga disarankan berkonsultasi ke dokter.
Maraton adalah olahraga berat yang bisa menyebabkan pingsan, pusing, dan hilang keseimbangan jika persiapannya tak baik.
Dokter juga bisa mengecek riwayat murmur jantung, yaitu kelainan pada jantung yang disebabkan pembukaan katup yang tidak sempurna, sehingga aliran darah dipaksa melewati bukaan sempit yang mengakibatkan suara bising/tiupan.
“Suara ini dapat dirasakan ketika dokter memeriksa melalui stetoskop,” paparnya.
Setelah memeriksa kesehatan, Grace menyarankan calon peserta lari membuat perencanaan latihan maraton.
Menurut dia, memiliki latihan yang terencana akan membantu Anda secara fisik dan mental untuk mengikuti maraton.
"Empat sampai lima bulan sebelum maraton, buatlah rencana latihan yang memadukan lari jarak pendek di hari kerja dan lari jarak jauh secara perlahan di hari libur," catat dia.
Lebih lanjut, Grace mengatakan pelari pemula dapat memulai di hari libur sejauh 5-8 kilometer.
“Sementara itu, pelari yang sudah tingkat lanjut dapat memulai 9-12 kilometer yang dikombinasikan dengan latihan kecepatan,” tuturnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News