GenPI.co - Pengamat Hukum Olahraga Eko Noer Kristiyanto mengaku tidak kaget melihat FIFA tidak menjatuhi sanksi kepada Indonesia terkait dengan hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan (1/10).
Seperti diketahui, sebanyak 130 korban jiwa meninggal dalam kericuhan yang terjadi seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).
Banyak yang mengatakan FIFA akan menjatuhi sanksi berat kepada Indonesia atas kejadian tersebut.
Namun, pada Jumat (7/10), Presiden RI Joko Widodo mengumumkan bahwa FIFA tidak menjatuhi sanksi kepada Indonesia dan justru akan membantu memperbaiki sepak bola negara ini.
“FIFA tidak memberikan hukuman dan sanksi itu, kan, sudah ketebak,” tutur Eko saat dihubungi GenPI.co, Minggu (9/10).
Dia mengatakan hal tersebut sudah bisa dilihat dari kejadian-kejadian yang sudah terjadi sebelumnya di dunia.
“Seperti contohnya di Afrika. Ya, tetap saja jadi tuan rumah Piala Dunia, Piala Afrika walaupun ada kejadian. Jadi, bisa dibilang sudah ketebak,” ujarnya.
Eko mengatakan sejatinya pihak yang memberikan sanksi ketika ada kejadian ialah otoritas tertinggi dimana gelaran tersebut berada.
“Seperti sekarang ini, kan, (pertandingan, red) Liga 1. Kompetisi domestik dalam negeri. Berarti otoritas tertingginya, kan, PSSI. Ya sudah Komdis (komisi disiplin, red) kemarin sudah memberikan sanksi,” jelasnya.
Eko mengatakan yang dilakukan FIFA biasanya ialah mengucapkan bela sungkawa, berduka cita, dan sejenisnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News