GenPI.co - Mewujudkan mimpi menjadi nyata bukanlah hal yang mustahil. Hal tersebut dirasakan oleh Michelle Pangemanan.
Awalnya, wanita ini hanya suka melihat berbagai macam desain cantik cincin pertunangan dan proposalnya.
Sampai di satu titik wanita yang akrab disapa Mich ini jatuh cinta pada berlian.
Semakin dalam jatuh hati pada perhiasan dengan harga tinggi tersebut, Mich memutuskan untuk membuat usaha dengan nama Marry Me Jewellery sebagai label jualnya pada Februari 2020.
Nama tersebut juga dipilih karena terkesan menarik dan mudah diingat.
Produk dari Marry Me sendiri terdiri dari cincin, kalung, anting, dan gelang yang dihiasi dengan berlian.
Perhiasan dari Marry Me ini juga dibanderol dengan harga yang beragam, mulai dari Rp 5 juta-an.
"Awalnya berencana untuk membuka offline store ketika sudah jalan beberapa lama, tapi melihat kondisi covid yang belum membaik, jadi memutuskan untuk fokus di online dulu," ucap Michelle Pangemanan. Owner Marry Me kepada GenPI.co, Kamis (17/6/2021).
Wanita kelahiran Semarang, 19 Agustus 1992 ini bercerita, banyak belajar dari awal mempersiapkan brand, karena ingin berliannya bisa dinikmati semua orang.
Michelle juga berusaha untuk menekan harga untuk menjadi yang terbaik dengan kualitas baik.
"The best quality diamonds with the most affordable pricing (berlian kualitas terbaik dengan harga paling terjangkau, Red)," katanya.
Wanita lulusan Royal Melbourne Institute of Technology University ini mengungkapkan, sampai saat ini dia sudah kembali modal karena kepercayaan masyarakat terhadap produknya.
Sampai saat ini Marry Me sudah mendapatkan pengiriman paling jauh hingga Batam.
Michelle berharap, brand-nya akan semakin berkembang, memiliki koleksi yang unik dan menarik hingga tak ada di tempat lain dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, harapan jangka dekatnya usai covid-19 berakhir Marry Me bisa mewujudkan offline store. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News