GenPI.co - Membangun bisnis bisa dilakukan di mana saja. Tak perlu jauh-jauh ke kota untuk sukses jika di daerah sendiri pun peluang itu ada, bahkan besar.
Sejak batik diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, perkembangan kain tradisional itu cepat, termasuk soal motif dan pewarnaan.
Salah satunya ialah batik bermotif macan tutul yang dicetuskan pertama kali oleh Amrina Rosyida.
Amrina mengatakan, motif ini terinspirasi dari macan kurung yang identik dengan R.A Kartini, yang mana merupakan pahlawan yang berasal dari kota tempat tinggalnya, Jepara.
"Macan kurung sendiri adalah karya ukir berbentuk harimau yang sedang di dalam sangkar (kurung)," kata Amrina kepada GenPI.co, Sabtu (21/8/2021).
Selain itu, ukiran macan kurung juga sudah menjadi ikon di gapura selamat datang di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Amrina mengatakan, selain alasan-alasan tersebut, dirinya memang menyukai hewan macan.
"Nah, dari situ saya bikin motif macan dan dikerjakan bersama pembatik di sini," katanya.
Meski motif batik ini belum menyaingi kepopuleran sejumlah motif batik dari Solo maupun Pekalongan, batik macan kurung pelan-pelan namanya mulai naik.
"Sejak diikutsertakan Lapak Ganjar, permintaan batik ini meningkat," katanya.
Motif batik yang mulai dipopulerkan sejak 2018 pun bak menemui jalan suksesnya sendiri.
"Kebetulan kami juga produksi mukena dan sajadah batik motif macan. Akhirnya, banyak yang tahu batik ini," katanya.
Sejak saat itu, penjualan batik macan Amrina pun moncer.
Penjualannya tak hanya sebatas Kota Jepara, tetapi juga luar kota dan bahkan luar Jawa.
Amrina mengatakan, keunikan motif macan tutul yang dipadukan dengan batik kes Jepara menjadi daya tarik tersendiri.
Dirinya juga membolehkan pembeli meng-custom motif maupun warna sesuai selera.
Harga yang ditawarkan mulai Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.
"Bungkusnya juga kami buat seunik mungkin setiap tahunnya. Kami terus menggali kreativitas," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News