Dari Hobi, Yoga Kini Jadi Pengekspor Sukses

13 September 2021 07:10

GenPI.co - Yoga Tri Herlambang merupakan sosok pebisnis yang membangun usahanya berawal dari hobi.

Kini pria asal Desa Pagarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini menjadi peternak sukses.

Awalnya hobi memelihara kelinci, yang membawanya sukses menjadi pengeksor ke beberapa negara mulai dari Filipina, Malaysia, Pakistan, hingga Arab Saudi.

BACA JUGA:  Untung Bisnis Gorengan di Gerobak, Anwar Bisa Beli Mobil Keren

Kegiatan ekspor kelinci yang dilakukan Yoga telah mencapai angka Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar.

"Tergantung jumlah pemesanan, kalau kami biasanya kirim dari 100 ekor sampai 200 ekor kelinci bisa tembus di angka Rp 700 juta sampai ke Rp 1 miliar lebih," kata Yoga dilansir dari laman Ayobandung, Selasa (31/8/ 2021)

Usaha tersebut dirintisnya sejak 2002. Kelinci yang dirawatnya berkualitas unggul, sehigga Yoga sering ikut dalam berbagai event.

Walaupun masih jarang pembudi daya, Yoga tetap melakoninya dengan alasan hobi.

Mulai 2004, Yoga sudah melayani pemesanan dari luar negeri namun dalam skala kecil.

Jenis spesies kelinci yang dikembangkannya berasal dari bibit yang diimpor langsung dari sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Di antaranya jenis New Zealand White, Netherland Dwarf, Californian, Checkerd Giant, German Giant dan Transylvanian Giant.

"Basic-nya hobi dari tahun 2002, sampai puncaknya di tahun 2017. Sempat vakum beberapa bulan saya terjun lagi karena permintaan pasar makin besar," bebernya.

Saat pandemi covid-19, ketika sejumlah sektor peternakan terpuruk, justru ternak kelinci yang dikelola Yoga meningkat drastis.

Hal ini karena mendapat permintaan dari negara Filipina dengan jumlah 100 ekor-200 ekor per bulan.

Yoga mengatakan, kelinci yang dikirim ke Filipina mayoritas untuk dikonsumsi.

Karena sejak pandemi covid-19, masyarakat di negara itu mulai beralih orientasi dari ayam dan babi ke kelinci.

"Semenjak pandemi mereka mengonversi banyak peternakan babi dan ayam ke kelinci, mungkin mereka ingin menjadikan kelinci menjadi pangan utama nantinya. Ditambah ada informasi, bahwa virus corona tidak menginfeksi kelinci," katanya.

Dia mengemukakan, saat ini Filipina merupakan pemesan utama dengan jumlah paling besar.

Pasar ke negara ini berawal dari upaya pemasaran sejumlah peternak melalui media sosial Facebook.

Yoga cukup bertahan dan dipercaya ekspor ke negara itu lantaran menjamin kualitas kesehatan ternak, selain itu ia juga punya modal fasih berbahasa.

"Saya termasuk orang yang paling belakang main diekspor ke Filipina. Itu pun tidak lewat Facebook tapi lewat Instagram. Alhamdulillah karena ternak kami dipercaya tidak ada komplain, saya juga dikenal breeder lama lewat Instagram, jadi sampai sekarang jalan terus," paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co