Ditolak Jadi Dosen Kerja di Apotek, Kini Nurhayati Pengusaha Top

25 Oktober 2021 07:10

GenPI.co - Produk kecantikan Wardah sudah terkenal di Tanah Air. Gerainya tersebar di berbagai lokasi, termasuk di pusat perbelanjaan.

Nurhayati Subakat merupakan sosok di balik suksesnya produk Wardah.

Industri kosmetik Wardah berada di bawah naungan PT Paragon Technology & Innovation.

BACA JUGA:  Sempat Bolak-balik ke Rumah Sakit, Kini Lisa Pebisnis Perhiasan

Nah, Nurhayati Subakat merupakan pendiri PT Paragon Technology & Innovation.

Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru di Padang Panjang.

BACA JUGA:  Vita Bisa Dapat Miliaran Rupiah Karena Tahu Mama Muda Pengin Apa

"Pada 1940-an, gaji guru itu minim sehingga mencari tambahan dari berdagang, hingga akhirnya berhenti jadi guru dan terus berniaga," ujar Nurhayati, Selasa (19/10) dilansir dari laman ayobandung.

Semenjak kecil, orang tuanya setiap hari selalu memberikan cerita tentang Profesor Zakiyah Darajat yang lulusan dari Mesir.

BACA JUGA:  Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel

Hal itu dikemukakan, supaya anak-anaknya termasuk Nurhayati bisa menjadi orang yang terus belajar dan menjadi Zakiyah Darajat lain.

Saat Nurhayati SMP, ayahnya meninggal dunia.

Namun ibunya tetap menyekolahkan anak-anaknya. Nurhayati pun meraih gelar sarjana, lulus dari Jurusan Farmasi ITB dengan nilai terbaik.

Perempuan yang kini berusia 71 tahun tersebut, ternyata sulit mewujudkan harapan orang tua.

"Waktu itu, Ibu bilang perempuan lebih baik menjadi dosen," ucapnya.

Dengan modal lulusan terbaik dari ITB, Nurhayati mendaftar menjadi seorang dosen, namun ditolak.

Akhirnya dia bekerja di sebuah apotek di Kabupaten Tasikmalaya, namun tidak mendapat bayaran.

Kemudian Nurjayati memutuskan pulang kampung, dan menjadi apoteker di sebuah rumah sakit di Padang.

Setelah menikah dengan Subakat Hadi, Nuryhati pindah ke Jakarta.

Dia melamar di sebuah apotek di Kampung Melayu, namun tidak diterima.

"Saya mendapat informasi ada industri kosmetik yang memerlukan apoteker. Saya melamar di situ dan diterima dengan gaji 4 kali lipat dari apotek tadi," kenang pebisnis sukses tersebut.

Setelah beberapa tahun bekerja, terjadi perubahan dalam perusahaan. CEO perusahaan yang membuatnya tidak nyaman, membuat Nurhayati memutuskan berhenti.

Apalagi, dia sudah memiliki tiga anak yang tengah membutuhkan perhatiannya.

Meski suami mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun Nurhayati masih memiliki semangat.

Berbekal pengetahuan yang didapat dari pendidikan juga dari pekerjaan selama ini, Nurhayati mendirikan industri sampo.

Untuk pemasarannya, salon yang berada di Tangerang menjadi target pasar. Tidak disangka, sampo yang diproduksi diterima baik oleh pasar.

Industri yang didirikan tersebut lumayan berkembang, bahkan dia telah memiliki 25 karyawan pada tahun 1990-an.

Namun di tahun itu, tempat pembuatan sampo miliknya terbakar. Perusahaan yang dirintisnya bernama PT Pusaka Tradisi Ibu berada di ujung tanduk.

Memikirkan nasib 25 orang karyawan, Nurhayati meminjam ke bank uang sebanyak Rp 50 juta.

Untungnya, pada waktu itu ada kebijakan khusus dari Bank Indonesia, yang membuat pengajuan pinjaman Rp 50 juta namun diminta mengajukan Rp 150 juta.

Seluruh uang tresebut digunakan untuk membangun pabrik.

Pada tahun 1995 Wardah terbentuk, tetapi belum begitu besar.

Saat krisis ekonomi melandai di tahun 1999, merek Wardah justru makin berkibar.

Wardah bahkan bisa membangun pabrik kedua dengan luas mencapai tiga kali lipat dibanding pabrik pertama.

Strategi pemasaran yang dipadukan dengan selalu belajar menjadi kunci sukses Wardah.

Pada 2009 saat hijaber menjadi booming di Indonesia, menjadi momen bagi perusahaan yang dipimpin Nurhayati memelesat dan menjadi produk kosmetik makin ternama.

Selanjutnya pada 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation.

Saat ini karyawan PT Paragon mencapai 10.000 orang di seluruh Indonesia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co