Jadi Juragan Kos di Usia 23 – Anthony Saingi Bisnis Emak & Bapak

02 November 2021 07:20

GenPI.co - Anthony Sudarsono merupakan juragan kos yang ada di Yogyakarta.

Dia merintis usaha kos-kosan sejak 23 tahun, dan merasa “di atas angin".

Pasalnya ranah bisnis kos-kosan kebanyakan dilakukan kalangan emak-emak dan bapak-bapak atau usia matang.

BACA JUGA:  Dari Iseng Jadi Sumber Cuan, Fesyen Andrina Tembus Toko Bergengsi

Namun dengan umur yang bisa dibilang seusia dengan anak kos, Anthony bisa mengeskplor minat anak muda di rumah kosnya.

Dia pun membeberkan kisah suksesnya dan diunggah di YouTube Christina Lie, 7 Januari 2021

BACA JUGA:  Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab

Terlahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, Anthony merasa tertantang ingin lebih dulu sukses karena sering kali dibanding-bandingkan dengan kakaknya.

Hal yang terpikir saat usianya muda, adalah menjadi pebisnis di usaha properti.

BACA JUGA:  Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel

Namun dia sadar bisnis tersebut membutuhkan modal yang sangat besar.

Pengusaha muda ini pun memilih bisnis kuliner, karena menilai usaha tersebut tidak membutuhkan modal besar.

Modal yang digunakannya untuk bisnis kuliner dari angpau yang dia simpan selama 10 tahun, hingga terkumpul Rp 15 juta.

Bisnis kuliner yang dirintisnya saat umur 19 tahun terus maju, dan dia menjadi CEO Sumo Squid.

Foto: SC Youtube Anthony Sudarsono

Kulinernya tersebut tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, dan meraih penghargaan antara lain Indonesia Franchise Marketing Awards dan Millenialpreneur Awards.

Setelah mendapat keuntungan dari bisnis kulinernya, dia mulai mewujudkan impian awalnya, bisnis properti.

“Usia 23 tahun. Dari awal pengin main properti,” kata Anthony dilansir dari YouTube Christina Lie.

Dia pun menambah rumah kos dengan strategi mendapatkan rumah yang sudah berdiri lama, dan harganya di bawah pasaran.

Selanjutnya mengajukan pinjaman ke bank. Lalu rumah direnovasi sesuai selera anak muda, dan menjadi rumah kos yang laris.

Dari hasil sewa kos tersebut, dia bisa membayar cicilan ke bank hingga kini menjadi 11 rumah kos. Setiap rumah memiliki 15-30 kamar.

Saat pandemi, rumah kosnya tetap laris manis.

Kalau pun sempat berkurang, paling hanya 5 persen dari omzet rata-rata.

“Pesaing (dari kalangan pebisnis kos muda, red) dikit. Banyak orang tua,” beber Anthony yang kini usia 25 tahun. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co