GenPI.co - Ahmad Dimas meraup hasil yang cukup memuaskan setelah meneruskan bisnis bubur ayam milik ayahnya pada 13 tahun lalu.
Ya, pria yang akrab disapa Dimas itu sudah 13 tahun berjualan bubur ayam setiap hari.
“Awalnya dulu kerja di kampung, setelah itu baru melanjutkan (bisnis, red) bubur punya bapak,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (22/4).
Pria asal Tegal tersebut mengaku dagangannya bisa laku hingga ratusan mangkuk setiap harinya.
“Ya, biasa kurang lebih 100 mangkuklah. Kalau weekend atau hari libur bisa 125 (mangkuk, red) ke atas,” katanya.
Bubur buatannya disukai banyak orang, bahkan sampai ke tempat tinggalnya di Tegal.
Dia mengatakan saat pulang kampung biasanya membawa bahan-bahan dari Jakarta untuk membuat bubur di kampung dan dibagikan ke tetangga-tetangga.
“Biasanya pasti kalau pulang kampung tetangga-tetangga pada minta dibikinin bubur,” ucapnya.
Dimas mengungkapkan untuk kurang lebih 125 porsi, dibutuhkan modal Rp 500 ribu untuk bahan makanannya.
Dia bercerita tahun ini hal unik telah terjadi. Biasanya, selama bulan puasa Dimas tidak pernah berjualan.
Alasannya, karena pendapatannya menurun drastis dan merasa tidak enak berjualan saat mayoritas masyarakat berpuasa.
“Tahun ini ada bagi-bagi bubur gratis tiap sore,” kata Dimas.
Dia didatangi seorang dermawan yang ingin berbagi ke sekitar melalui Dimas.
Tahun ini, setiap harinya Dimas membagikan 125 porsi bubur gratis kepada masyarakat sekitar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News