Gagal Bisnis Berkali-kali, Ayub Sukses Hanya Jualan Mi Ayam

21 Mei 2022 10:00

GenPI.co - Ayub Wibowo memutuskan tetap menekuni bisnis mi ayam dan bakso Wonogiri. Dia menghitung sudah tiga kali gagal dalam membangun bisnis tersebut.

Saat mulai membangun usaha, selama tiga bulan pertama bisnisnya moncer.

Namun, memasuki bulan keempat, omzet jualannya terjun bebas. Belum setahun berbisnis, dia sudah dirundung kesulitan.

BACA JUGA:  Dicap Madesu, Helmi Buktikan Punya 5 Lapak Nasi Kebuli, Omzet Wow

Pembeli sepi yang imbasnya pemasukan pun tak ada. Dalam posisi itu, dia sempat kesulitan membayar kontrakan sewa yang menjadi tempatnya memangkalkan gerobak.

"Hampir kami putus asa, belum setahun. Tapi tetap dicoba. Kami hampir dua tahun merasakan krisis," kata Ayub dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 10 Agustus 2021.

BACA JUGA:  Bisnis Dimsum, Abiyu Ramadhan Bisa Untung Rp 15 Juta per Bulan

Ayub akhirnya tetap menjalankan bisnis itu. Pada tahun ketiga, perlahan tapi pasti penjualannya mulai meningkat pesat.

Tak berlangsung lama, dia pun menemukan hambatan lain. Sang pemilik kontrakan tempatnya berjualan memutuskan tak melanjutkan sewa kepadanya.

BACA JUGA:  Banting Setir dari Penata Rias, Delany Jualan Alkes, Untung Besar

Hal itu menjadi kejatuhan bisnis yang kedua kalinya. Dia memulai segala sesuatunya kembali dari nol.

Ayub menemukan lokasi yang tak jauh dari tempatnya berjualan. Ternyata, dalam setahun pertama bisnisnya berkembang sangat pesat.

Pembeli ramai, dan pendapatan terus mencatatkan kenaikan. Pada tahun kedua, dia ingin berekspansi dengan dengan membuka cabung.

Pembukaan cabang itu dijalankan dengan skenario bagi hasil. Dengan kata lain, dia mencari investor untuk memodalinya membuka cabang.

"Buka cabang beberapa tempat, semuanya gagal. Usaha nggak jalan tapi harus balikin uang investor. Di situ kami baru merasakan ditampar berkali-kali." ujarnya.

Dia sempat putus atas. Sebab, sekalipun tetap berjualan, dia masih memiliki utang dalam jumlah besar ke investor.

Ayub kesulitan membayar seluruh utangnya. Dia bahkan sempat merasa waswas saat ponselnya berdering.

Dia pun kembali mengevaluasi bisnisnya selama ini. Ayub mulai menemukan akar masalahnya, yaitu utang.

"Kalau orang bangkit dari titik nol biasa, saya tuh bangkit dari minus. Orang berutang itu puyengnya luar biasa," ucapnya.

Dari seluruh kegagalan tersebut, Ayub mulai memperbaiki manajemen keuangan. Dia ingat betul, pada 2018 semuanya dimulai dari awal.

Utang sudah dilunaskannya, dia pun fokus kembali dalam bisnis mi ayam dan bakso Wonogiri.

Berkat kerja keras dan menghindari utang, bisnisnya tumbuh dengan cepat.

Kini, dia memangkalkan gerobakanya di Jalan Pahlawan, Desa Karang Asem Barat, Citerup, Bogor, Jawa Barat.

Seporsi mi ayam dan bakso Wonogiri dijualnya Rp 10.000-15.000. Per harinya, dia memperoleh omzet sebanyak Rp 2,5 juta.

"Pengin usaha jangan takut melangkah, niat yang baik dari modal yang baik, tetap optimis," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co