GenPI.co - Jefry memutuskan untuk berbisnis dengan berjualan tahu crispy setelah lama menjadi buruh pabrik.
Bertahun-tahun menjadi buruh, dia melihat penghasilannya tak bertambah. Jefry juga dipaksa untuk lembur meski tenaganya sudah habis.
Dia tidak menjelaskan lebih detail pada tahun berapa menjadi buruh. Akan tetapi, gaji per bulan saat itu hanya sebesar Rp 300.000.
Dari gaji tersebut, dia bahkan sempat tak punya uang untuk membeli beras.
"Selasa atau Rabu sudah ditelepon (istri, red), nggak ada beras. Itu sedihnya, terpaksa bon gantung Rp 50.000," kata Jerfy dalam YouTube Zayn YR yang diunggah 9 Mei 2022.
Penghasilan yang minim membuatnya tergerak untuk segera berbisnis. Jefry sempat ragu lantaran khawatir bisnisnya tak laku.
Dia bersama sang istri memikirkan bisnis apa yang tepat untuk memperoleh penghasilan besar.
Ide untuk menjual mi ayam hingga bakso sempat tercetus. Namun, modal dan tenaga untuk bisnis itu dirasa sangatlah besar.
Sang anak lantas mengenalkannya dengan kolega yang sudah lebih dulu berjualan tahu crispy.
Setelah mempelajarinya, modal untuk bisnis tersebut tak begitu besar.
Jefry pun mulai berjualan. Namun, pada saat yang sama, pembeli sepi dan rasa tahunya kurang nikmat.
Saat merintis usahanya itu, omzetnya hanya sekitar Rp 200.000-400.000 per hari.
"Kita bikin, nggak langsung jadi, bertahap dan bahkan gagal terus. Tahunya keras, rasa lezat nggak ada," ujarnya.
Setelah berkali-kali mencoba, Jefry menemukan racikan yang pas. Lambat laun pembeli pun ramai sehingga penghasilannya juga meningkat.
Jefry tak menangkalkan gerobak di satu lokasi. Dia berjualan mengelilingi Jalan Raya Cikampak, Bogor, Jawa Barat.
Kini, dia bisa menjual 2.000 tahu per hari. Dengan begitu, omzet jualan per hari mencapai Rp 2 jutaan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News