GenPI.co - Ferry Sugeng Santoso menjadi pengusaha sukses setelah menggeluti profesi sebagai perajin batik.
Warga Pasuruan, Jawa Timur, itu bisa menjual batik-batiknya hingga luar negeri.
Dia mengaku batik-batiknya sudah diekspor ke Korea Selatan, Australia, dan beberapa negara lain di Eropa.
"Harganya mulai Rp 450 ribu ada yang sampai Rp 75 juta, bahkan Rp 250 juta," kata Ferry sebagaimana dilansir laman SETC, Rabu (23/11).
Ferry mengaku pada awalnya merasa terpaksa karena harus mewakili orang tuanya mengikuti pelatihan batik.
"Mungkin sudah jalannya. Awalnya, saya tidak mau sama sekali,” ucap Ferry.
Namun, dia mau tidak mau harus menuruti semua prosedur di dalam pelatihan.
“Oleh panitia, semua harus membatik, padahal saya belum pernah membatik sama sekali," kata Ferry.
Setelah itu, cinta Ferry terhadap batik mulai tumbuh. Dia bahkan bersedia mempelajari batik.
Pria kelahiran 13 April 1980 itu belajar banyak hal, termasuk pewarnaan alam.
Menurut Ferry, pewarnaan alam mengajarinya cara hidup bermasyarakat, harmonisasi dengan lingkungan, dan menjalin kemesraan dengan Tuhan.
“Filosofinya saya dapat di situ," ucap Ferry. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News