Dulu Chika Makan Nasi Garam, Kini Pengusaha Sukses Omzet Miliaran

12 April 2021 12:15

GenPI.co - Ketekunan dan doa yang tidak pernah putus mengantarkan Chika Ariska menjadi pengusaha sukses.

Dia kini memiliki bisnis yang diberi nama Bugis Hijab. Bisnisnya menyediakan berbabagi kerudung dengan varian berbeda.

BACA JUGA: Sempat Tertipu Skincare Palsu, Nurhayati Ciptakan Produk Halal

Saat ini dia sudah mempunyai dua toko offline di Thamrin City, Jakarta. Dia pun memiliki toko daring.

Selain itu, Chika juga sudah bisa mempekerjakan sekitar 70 karyawan. Omzetnya pun menembus miliaran.

Chika memulai bisnisnya pada 2017. Saat itu wanita kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan, tersebut dipecat dari toko yang menjadi tempat bekerjanya.

"Selama saya menjadi karyawan, saya mendapatkan banyak pengalaman," kata Chika beberapa waktu lalu.

Chika belajar desain secara autodidak. Dia mengaplikasikan sistem amati, tiru, dan modifikasi (ATM).

Chika sendiri merantau ke Jakarta pada 2008 karena ingin membantu ibu dan saudara-saudara kandungnya di kampung halaman.

Selama di desa, Chika dan saudara-saudaranya sudah terbiasa makan nasi dengan garam.

Sebelum Chika ke Jakarta, ibunya sempat melarang. Sebab, Chika hanya punya ijazah setingkat SMP.

Chika pun hanya punya bekal Rp 500 ribu. Akan tetapi, Chika sudah teguh pendiriannya.

Dia bekerja sebagai penjaga toko dari pagi hingga malam. Gajinya Rp 250 ribu per bulan.

Chika pun merasakan berbagai pengalaman pahit dan manis. Di antaranya ialah dituduh melakukan perbuatan tidak terpuji dan makan sisa makanan karyawan lain.

Pada 2017, Chika dipecat. Saat itu wanita 28 tahun tersebut baru saja menikah dengan Arwin Burhan.

Mereka lantas berjualan hijab di toko di Thamrin City. Chika menggunakan pesangon sebagai modal.

Chika mengaku pada saat itu hanya boleh berjualan pada hari-hari tertentu selain Senin dan Kamis.

“Ketika bukan hari berjualan, barang harus dipindah ke gudang. Padahal saat itu saya sedang hamil muda anak pertama," kata Chika.

Saat pandemi melanda, Bugis Hijab juga merasakan dampak negatif. Penjualan di toko fisik menurun.

Namun, penjualan via toko online meningkat. Chika dan Arwin pun mulai mengembangkan bisnis secara daring.

BACA JUGA: Sempat Bangkrut, Fadel Sukses Jual Rendang Resep Turun-temurun

Strategi itu ternyata berhasil. Penjualan Bugis Hijab meningkat 50 persen dibandingkan sebelum pandemi.

"Kami memprioritaskan pelayanan, kualitas produk dengan harga terjangkau, dan shopping experience," kata Chika. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co