GenPI.co - Saya seorang pekerja yang kerap pulang larut malam. Ketika itu terjadi, badan terasa tidak enak, seperti flu, pegal-pegal, dan menggigil.
Penanganan pertama yang saya lakukan biasanya minta dikerik atau kerokan oleh istri saya. Lalu, apakah langkah saya sudah tepat, Dok?
BACA JUGA: Mengubah Hobi Foto Menjadi Bisnis, Apa Saja Kiatnya?
Dan, apakah kerokan saat masuk angin itu baik secara medis?
(Rahmat, 26 tahun)
Jawaban
dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus influencer relawan covid-19
Kerokan biasanya dilakukan ketika seseorang masuk angin, atau merasa tidak enak badan. Namun, secara medis tidak ada istilah masuk angin.
Sementara masuk angin merupakan gejala awal sindrom dingin atau common cold, yang mana badan terasa dingin saat suhu badan panas.
Biasanya, tidak sedikit seseorang akan meminta pertolongan pertama dengan kerokan dan teh hangat.
Lalu, apa efek kerokan dalam tubuh dan apakah aman menurut medis?
Kerokan itu berdasarkan penelitian yang sudah ada mengatakan, pertama tindakan tersebut tidak menimbulkan inflamasi yang berlebihan pada kulit.
Kedua, kerokan mampu meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh yang berarti menimbulkan perasaan nyaman.
Selanjutnya, kerokan dapat meningkatkan sirkulasi mikro pembuluh darah kapiler di area lokal sehingga mengurangi rasa pegal-pegal akibat myalgia lokal (nyeri pegal linu) yang dialami.
Dengan demikian, kerokan itu aman dilakukan secara medis karena efek samping yang minim.
Selain itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang mana terdapat efek-efek positif lain dari kerokan.
BACA JUGA: Sulit Tidur Selama Pandemi, Apa Tips Mengatasi Coronasomnia, Dok?
Akan tetapi, kerokan itu jangan dilakukan kepada orang yang mengalami kelaian gangguan pembekuan darah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News