Virtual Trip UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 di Lombok Seru Pol

20 Desember 2021 20:08

GenPI.co - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk memiliki cara cerdas mengajak masyarakat dan nasabah merasakan suasana berlibur.

BRI menggelar Virtual Trip UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021. Acara itu merupakan bagian dari UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021.

Tempat yang dieksplorasi ialah Lombok. Acara dipandu oleh Marischka Prudence dan Serafhina.

BACA JUGA:  Luar Biasa! BRILIANPRENEUR 2021 Catatkan Transaksi USD 72,13 Juta

Dalam acara itu Serafhina menjelajah penjuru Lombok dan mengenalkan berbagai destinasi maupun kebudayaan di sana.

“Wisata Pulau Lombok tidak hanya menawarkan alam yang indah, tetapi kerajinannya juga kece banget dipakai,” kata Serafhina.

BACA JUGA:  BRILIANPRENEUR 2021: Kiat Bangun UMKM Dari Lokal Jadi Global

Tempat pertama yang diekplorasi ialah Bukit Merese. Tempat itu juga dikenal dengan nama Bukit Cinta.

Sebab, suasana di sana sangat romantis sehingga cocok bagi pasangan untuk menghabiskan waktu.

BACA JUGA:  BRILIANPRENEUR 2021, Sejumlah Pebisnis Raih UMKM Awards

“Di sini suasananya romantis banget. Cocok untuk honeymoon atau melamar pasangan,” kata Serafhina.

Wisatawan bisa melihat sunrise pada pukul 04:00-05:00 WITA. Jika ingin melihat sunset, wisatawan bisa datang pada pukul 17:00-18:00 WITA.

Apabila keadaan cerah, wisatawan bisa melihat gradasi oranye kemerahan dari sunset.

“Romantis banget pasti. Dari atas Bukit Merese kalian bisa pemandangan Pantai Tanjung Aan dan Tanjung Bongo,” kata Serafhina. Wisatawan pun bisa melihat padang rumput nan hijau ketika cuaca cerah.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat Sirkuit Mandalika. Bukit Merese sendiri sudah dilirik investor untuk dibangun lapangan golf bertaraf internasional.

Destinasi kedua yang dieksplorasi ialah Pantai Tanjung Aan. Pantai itu berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Pantai Tanjung Aan sangat istimewa karena dikelilingi bukit hijau yang menawan.

Pantai tersebut juga memiliki keunikan karena pasirnya terdiri dari dua jenis. Pertama, pasir putih bertekstur halus seperti tepung. Kedua, pasir bertekstur seperti merica.

Wisatawan pun bisa melakukan berbagai aktivitas di sana, seperti berenang, olahraga, dan snorkelling.

Di sana juga ada rumah penduduk yang disewakan untuk wisatawan. Tarifnya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu per malam.

Serafhina juga mengajak masyarakat menikmati keindahan Pantai Tanjung Bongo.

Untuk menuju pantai itu, wisatawan harus menyewa kapal. Pantai Tanjung Bongo sendiri disebut-sebut sebagai miniatur Raja Ampat. Pantai itu juga disebut sebagai jacuzi Lombok. Jika air surut, wisatawan bisa berenang di kolam-kolam yang terbentuk secara alami.

“Mendaki ke sini nggak terasa capek karena pemandangannya cakep banget,” ujar Serafhina.

Dia juga mengeksplorasi Gili Nanggu. Di sana wisatawan bisa menikmati percikan ombak, bermain pasir, berenang, diving, dan snorkelling.

Gili Nanggu memiliki pesona yang sangat indah. Air lautnya sangat jernih dan tenang.

Wisatawan bisa melihat berbagai ikan cantik di bawah laut. Gili Nanggu juga dinobatkan sebagai kawasan alam paling kaya di dunia dengan keanekaragaman hayati luar biasa.

Selain mengeksplorasi destinasi alam, Serafhina juga mengajak masyarakat melihat lebih dekat kebudayaan Lombok di Desa Sade.

Itu adalah desa suku adat Sasak yang merupakan asli Lombok. Desa Sade sendiri dihuni 150 kepala keluarga.

Di sana terdapat 700 penduduk. Mereka masih satu rumpun. Wisatawan bisa membeli berbagai tenun khas Lombok.

Kain dibuat secara tradisional menggunakan tangan-tangan para perempuan di Desa Sade. Pembuatannya memakan waktu seminggu hingga sebulan.

Serafhina juga menyambangi Galeri Uniwis milik Rahma Wira Sari. Galeri itu didirikan pada 2016.

Rahma mengaku pada awalnya tidak langsung mengkreasikan kain tenun, tetapi berbagai produk seperti seprai dan bed cover.

Namun, dia berinovasi membuat produk yang berbeda. Pada 2018, dia melakukan eksperimen. Setahun berselang, Rahma meluncurkan dasi tenun.

“Uniwis adalah nama ibu saya. Saya berharap usaha saya diberkahi ibu,” kata Rahma.

Saat ini pemasaran produk Uniwis masih berskala lokal. Namun, dasi tenun yang diproduksinya sudah menjadi souvenir Pemerintah Provinsi NTB.

Rahma mengaku selalu ke perajin untuk mendapatkan bahan baku produk-produknya.

Dia juga mengaku dibantu BRI ketika melakukan eksperimen. Saat itu dia mengajukan kredit usaha rakyat (KUR).

“Sampai sekarang dibina BRI. Saya juga bergabung di rumah UMKM BRI,” kata Rahma.

Dia juga mengikuti Brilianpreneur sejak 2020. Rahma berharap terus dibina BRI dan produk-produknya menembus pasar mancanegara.

“Harapannya produk-produk dibantu dipasarkan BRI agar tidak hanya lokal, tetapi juga go international,” ujar Rahma.

Serafhina juga menyambangi balai kreatif milik Ika. Balai itu sudah berdiri sejak 2012.

Ika mengaku pada awalnya hanya membuat produk dari kain flannel. Namun, dia terus berinovasi dengan membuat berbagai produk lain, seperti dari batok kelapa.

Produknya dijual dengan harga mulai Rp 20 ribu. Ika mengaku sengaja memilih produk dari bahan baku alam.

“Saya merasa produk dari alam unik dan etnik,” kata Ika.

Ika juga merasa dibantu BRI. Pada 2015, dia mengajukan modal ke BRI untuk mengembangkan usaha.

Selain itu, dia juga mengikuti Brilianpreneur pada 2020. Setahun berselang, dia ikut kembali.

“Pada 2021 saya terpilih dari seribu peserta menjadi 500 peserta terbaik di Indonesia,” kata Ika.

Ika juga mengaku mendapatkan berbagai manfaat saat mengikuti Brilianpreneur.

Dia diajari berjualan via marketplace, membuat foto produk, berpromosi, dan lain-lain.

Nah, kamu ingin tahu lebih lengkap tentang Virtual Trip UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021? Klik saja di sini.

Jangan lewatkan acara lain yang sangat menarik dalam rangkaian UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 yang tayang di YouTube BRI. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co