GenPI.co - Wajah Hyrul Anuar sumringah meski di bawah teriknya matahari Solo. Wisatawan asal Singapura pun masuk ke kawasan Pasar Gede Solo dan melihat-lihat jajanan tradisional yang jajakan di tempat tu. Sebelumnya, ia bersama rombongan mengujungi Kraton Surakarta.
Hyrul mengatakan, Solo adalah kota yang nyaman, unik dengan masyarakatnya yang ramah. "Kali pertama saya ke Solo, ini sangat menyenangkan. Saya jadi tahu Solo tidak hanya tentang batik saja, tapi saya tahu tentang budaya, history dan kuliner,”. Makananya juga cocok untuk lidah saya orang Singapura, nice lah," katanya.
Hyrul dan rombongan adalah peserta familiarization trip (famtrip) yang digelar Dinas Pariwisata Kota Solo. Kegiatan itu digelar untuk menggaungkan destinasi Kota Solo.
Famtrip ini dilaksanakan sejak 26-29 Juli 2019. Pesertanya adalah para blogger dan media dari dalam negeri dan luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Baca juga:
12 Tahun Solo Batik Carnival, Simak Perjalanannya
Digelar Hari ini, Solo Batik Carnaval Sajikan 11 Delegasi ASEAN
Kepala Bidang Pemasaran, Wahyu Kristina menjelaskan bahwa kegiatan famtrip ini bertujuan untuk mengenalkan pariwisata kota Solo di kancah internasional.
"Pemilihan tanggal diselenggarakan famtrip ini karena sekaligus mengenalkan atraksi budaya, Solo Batik Carnival yang merupakan event tahunan kota Solo," ungkapnya, Sabtu (27/7).
Bertajuk "Solo City Flashpacker Famtrip 2019" tema ini diangkat sesuai dengan gaya hidup wisatawan saat ini. Para wisatawan dapat melakukan liburan dengan waktu yang singkat, mendapat banyak pengalaman dan mengutamakan kenyamanan.
Flashpacker menjadi segmentasi pasar untuk wisatawan di range usia 25 keatas di mana mereka adalah orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan. Pasalnya Kota Solo sendiri dirasa cocok untuk dikunjungi oleh para flashpaker.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News