Mengenal Histori Batik di Museum Danar Hadi Solo

29 Juli 2019 16:40

GenPI.co — Ribuan koleksi batik dari berbagai tempat tersimpan rapi di Museum Danar Hadi, Solo, Jawa Tengah. Museum ini dibentuk sebagai bentuk pelestarian seni batik sekaligus untuk mengedukasi warga dan pendatang tentang batik.

Berada di sebuah bangunan tua yang dikenal dengan nama Ndalem Wuryaningratan, mulanya museum ini adalah rumah dari Pangeran Wuryaningratan yang merupakan anak dari susuhan Pakubuwono X. Namun, rumah tersebut sudah dibeli oleh Santosa pada tahun 1977. Rumah bernuasansa Jawa Eropa ini pun disulap menjadi ruang pamer batik. 


Museum batik Danar Hadi Solo (Sumber foto: GenPI.co/ Mia Kamila)

Batik Danar Hadi adalah milik pribadi bernama Santosa Doellah. Ia telah mendirikan toko batik Danar Hadi sejak 1967.

Nama Danar Hadi diambil dari nama sang istri dan mertuanya. Istrinya Santosa bernama Danarsih dan mertua Santosa bernama Hadi Priyono. Alasan Santosa mengambil nama sang istri sebagai bentuk terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada Santosa.  

Baca juga:

Musisi Dunia Kagumi Batik Sumenep Hasil Kreasi Warga Binaan

Solo Batik Carnival, Ganjar Pranowo Pakai Kostum Ala Timor Leste

Museum ini terbagi dalam 11 ruangan yang memamerkan koleksi batik kuno milik Santosa. Pengaruh batik yang dipamerkan dalam meseum Danar Hadi ini adalah batik Belanda, Cina, Jawa Hokokao, India, Kraton, batik pengaruh Kraton, Batik Sudagaran dan Batik Petani, Batik Indonesia, serta Batik Danar Hadi.

Untuk dapat melihat koleksi batik Danar Hadi, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 35.000. Selama berada di dalam, terdapat peraturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung, salah satunya tidak boleh mengabadikan hasil karya batik yang ada di dalam museum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co