Festival Dasasura Bomerto di Wonosobo, Bikin Bule AS Melongo

11 September 2019 10:57

GenPI.co – Festival Dasasura Bomerto kedua pada tahun ini dikemas semakin semarak dengan melibatkan semua dusun di Desa Bomerto, Wonosobo. Pagi kemarin (10/9) terlihat antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang masuk ke dalam agenda Dasasura. Eko Widi Nugroho , Pj. Kepala Desa Bomerto, mengungkapkan bahwa festival ini sudah digelar sejak hari Senin (9/9), diantaranya adalah pengajian oleh Gus Candra Malik dan pentas lengger Singa Maruto.

“Hari ini, ada serangkaian kegiatan pula. Tadi pagi, ada pengambilan 4 mata air, kirab budaya, pitutur luhur dan munajat, Kembulan Sekati seribu ingkung, oentas budaya hingga pentas wayang di malam harinya”, tutur Eko.

Baca juga :

Wow, 2 Penyiar Wonosobo Mengudara 26 Jam untuk Peringati Hari RRI

Ikut Rayakan HAORNAS, Warga Papua Kerasan Tinggal di Wonosobo

Besani, Desa Surga di Wonosobo, Air Tetap Melimpah Meski Kemarau

Eko menambahkan, inti dari festival ini adalah membangun sebuah wisata kebudayaan. Selain merupakan wujud rasa syukur warga atas semua anugerah yang telah dilimpahkan Tuhan yaitu melimpahnya air serta suburnya alam , nantinya, dari acara ini akan dibuat semacam tempat wisata yang hubungannya dengan alam dan kebudayaan.

“Besok akan kita coba jual paket wisata dan edukasi”, tambahnya.

Uniknya, di festival tersebut ada seribu tumpeng ingkung yang dikirab dan di siang hari dimakan bersama-sama atau kembul bujana di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, semua warga masyarakat berkostum Jawa. Anak-anak, tua muda, ribuan warga semuanya ikut meramaikan acara festival. Bahkan, berbagai pagelaran seni tradisi seperti tarian juga ditampilkan. Salah satu wisman asal New York City, Amerika, bernama Andi Smela mengaku takjub dan terkesan dengan acara ini.

“This is a wonderful carnival, everybody is so nice. It's very exciting to be here, I’m so happy and you're welcome to be here.”, ucap Andi.

Camat Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim K mengungkapkan bahwa Festival Dasasura yang bermula dari Dusun Larangan ini merupakan tradisi dusun yang kemudian diampu menjadi tradisi desa.

“Ini sudah sangat bagus, the next levelnya bisa kita koneksikan dengan desa-desa lainnya. Harapan kita ini menjadi titik baru yang bisa menjual dan bahkan dijual. Semoga dinas pariwisata semakin ikuta turun tangan, memberikan advice saya yakin ini bisa ikut menjadi andalan baru. Seperti Giyanti, Pasar Ting Njanti, Pasar Kumandang dan lainnya. Dan jangan lupa membungkus dengan legal formal badan usaha desa BUMDES sehingga bisa dikelola dengan baik, sehingga pemanfaatannya untuk masyarakat bisa lebih terasa.”, ucap Zulfa.

Apresiasi atas terselenggaranya Festival Dasasura 2 ini juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo. Menurutnya, masyarakat sekarang mulai sadar bahwa kebudayaan menjadi salah satu kekuatan untuk membangun karakter, membangkitkan ekonomi, sehingga banyak desa-desa berlomba-lomba mulai mengembangkan dan menguatkan budaya yang ada di masyarakat.

“Yang penting nanti kita arahkan. Bomerto ini ada potensi-potensi yang luar biasa. Keramaian Alun-alun bisa kita alihkan kesini sebenernya. Dan ini bisa kita masukkan agenda dinas, sedang kita godog. Saya berharap kawan-kawan di desa tidak hanya sekedar membuat tontonan. Harus bisa merancang menjadi suatu even yang menarik.”, pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Kadisparbud One Andang Wardoyo , Camat Wonosobo Zulfa Akhsan Alim K, Danramil Wonosobo, tamu undangan dan ribuan warga.

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co