GenPI.co - Makanan khas Imlek 2023 tidak melulu kue keranjang. Ada banyak makanan lain yang disajikan saat perayaan tahun baru China.
Semua makanan itu mempunyai makna yang sangat dalam. Nilai filosofinya pun kuat.
Berbagai makanan tersebut diharapkan bisa mendatangkan keberuntungan sepanjang tahun.
Pengucapan dan penampilan makanan tradisional itu pun mengandung simbol keberuntungan.
Selain itu, persiapan, penyajian, dan cara mengonsumsi makanan khas Imlek itu juga memiliki arti tersendiri.
Masyarakat Tionghoa menyebut ikan dengan sebutan Yu. Kata itu mempunyai arti rezeki berlimpah.
Itu artinya menyajikan dan mengonsumsi ikan mempunyai makna mengharapkan rezeki sepanjang tahun.
Masyarakat Tionghoa berkeinginan mempunyai surplus atau kelebihan pada akhir tahun.
Jika bisa menabung pada akhir tahun, mereka berkeyakinan mampu menghasilkan yang lebih banyak pada tahun selanjutnya.
Pangsit juga menjadi salah satu makanan khas yang selalu disajikan saat perayaan Imlek.
Penyajian pangsit juga tidak terlepas dari keyakinan dan harapan masyarakat Tionghoa.
Mereka berharap bisa mendapatkan uang lebih banyak pada tahun baru jika menyediakan pangsit dalam jumlah banyak.
Ayam mempunyai sebutan Ji di tengah masyarakat Tionghoa. Maknanya pun sangat dalam.
Ji mempunyai makna keberuntungan dan kemakmuran. Hal itu menjadi simbol masyarakat Tionghoa berharap hidup lebih sejahtera pada tahun baru.
Ayam ataupun bebek biasanya disajikan secara utuh, termasuk kepala dan kakinya.
Hal itu melambangkan kesatuan dan keutuhan sehingga menandakan awal serta akhir yang baik. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News