Angker Makam Tuan Kentang Palembang, Hewan Melintas Mati Mendadak

08 Oktober 2019 20:39

GenPI.co - Sebagai kota tertua di Nusantara, nama Palembang sudah dikenal sampai China dan Timur Tengah. Pada saat warga Yaman melakukan migrasi besar-besaran maka Palembang adalah tujuan utama mereka. Karena itu, Palembang dikenal sebagai pusat penyebaran orang Hadramaut di Yaman ke seluruh pulau-pulau di Nusantara.

BACA JUGA : Antu Banyu, Hantu Air yang Jadi Momok Warga Palembang

Palembang juga menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di nusantara dan menjadi pelindung bagi tarekat Samaniyyah. Banyak ulama dan murid yang datang dan pergi di Palembang. Ada yang belajar dan ada yang mengajar, baik di Palembang maupun ke daerah di sekitarnya.

Salah satu ulama itu adalah Tuan Kentang.

Menurut hikayat, beberapa ratus tahun yang lalu, ada seorang pendatang di Kota Palembang yang kerjanya melanglang buana untuk mencari ilmu. Setelah sekian lama, ia akhirnya bermukim di sekitar seberang ulu, tepatnya di sisi sebelah timur muara Sungai Ogan, berseberangan dengan makam Kiai Merogan yang ada di sebelah barat Muara Ogan.

BACA JUGA : Pejabat Palembang Minta Minta Jatah Tiket VIP Westlife 500 Kursi!

Tuan Kentang dikenal sebagai seorang ulama yang mempersembahkan hidupnya untuk melayani pada masyarakat, sehingga ilmu dan jasa-jasa itu sangat diingat oleh masyarakat yang ada disekitar tempat tinggalnya. Pada akhir hayatnya Tuan Kentang meminta untuk dikebumikan di tempat dia tinggal, wilayah yang saat ini dikenal sebagai daerah Tuan Kentang di kelurahan 15 ulu Palembang. Makamnya menjadi makam keramat yang dihormati dan dijaga oleh warga yang perlahan-lahan memadati daeeah Muara Ogan.

Banyak hal gaib yang terjadi pada warga yang kini tinggal di sekitar makam Tuan Kentang. Salah satu warga mengaku bahwa saudari perempuannya bernama Fatimah terserang demam. Fatimah lalu bermimpi bahwa ia telah dijumpai oleh seorang tua yang terlihat seperti seorang ulama, sosok itu datang dan memberinya semacam wasiat yang harus dia terima. “Wahai saudari, aku minta kau terimakan sejumlah wasiat ini, aku harap kau dapat memanfaatkannya," ujar sosok itu pada Fatimah. 

BACA JUGA : Naga Sungai Musi, Muncul Sebagai Tanda Bahaya

Saat terbangun, Fatimah mendapati sekantong uang logam emas berada disamping tempat tidurnya. Uang itu berada dalam kantung yang terbuat dari kulit binatang. Fatimah itu lalu dia manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari dan sedikit demi sedikit membuat kehidupannya menjadi lebih baik.

Hal mistik lainnya dari makam keramat Tuan Kentang yang panjangnya mencapai 4 meter dan lebar 1 meter ini adalah tidak bisa dilintasi oleh binatang. Kucing yang melompati makam atau burung yang terbang di atas makam Tuan Kentang akan langsung meregang nyawa. Manusia pun tak luput dari kejadian mistik ini. Menurut warga pernah ada pengunjung yang tidak menghormati makam dan menendang-nendang sisi makam. Saat pulang ke rumahnya, kaki yang menendang itu menjadi bengkak dan walau telah kempis beberapa waktu kemudian namun bekasnya tidak menghilang.

BACA JUGA : Menyicip Makanan Meneer Belanda di Kuto Besak Theatre Palembang

Makam keramat Tuan Kentang ini sangat dihargai oleh masyarakat sekitar. Warga masyarakat  masih ada yang datang untuk membersihkan makam dan untuk berziarah. Karena telah ada jauh sebelum warga datang bermukim, nisan makam yang terbuat dari kayu telah rusak sehingga tidak dapat dikenali lagi nama yang tertulis, warga hanya mengenalnya secara turun menurun sebagai Tuan Kentang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co