Mie Aceh Pakai Bumbu Ganja, Mitos atau Fakta?

02 Juni 2020 07:51

GenPI.co - Salah satu kuliner yang tak boleh terlewat saat bertandang ke Aceh adalah Mie Aceh. Lekat dengan aroma rempah-rempah, kuliner tradisional tersaji dalam racikan berkuah ataupun goreng. Tentu dengan cita rasa pedas yang tiada dua.

BACA JUGAWanita Jangan Sering Minum Kopi, Bahayanya Mengerikan...
 
Namun, di balik kelezatannya sempat beredar kabar bahwa Mie Aceh mengandung bumbu ganja sebagai penyedap rasa. Benarkah demikian? Berikut 5 fakta yang tersaji dalam Mie Aceh seperti dilansir dari berbagi sumber.
 
Ganja Bikin Gurih?

Walaupun belum pernah terbukti, sejauh ini beredar selentingan di masyarakat bahwa kelezatan makanan Aceh tidak terlepas dari bumbu yang diracik dari daun atau biji ganja. 

Dilansir dari BBC, menurut Ratna Dwikora, pemilik restoran masakan Aceh Seulawah, bagi sebagian masyarakat Aceh, pengunaan ganja untuk bumbu masakan adalah sesuatu yang "umum" selama ini.

BACA JUGA: Amerika Serikat Tak Terkendali, Pasukan Elite Sampai Turun...

"Kalau buat orang Aceh, ganja itu bagian dari bumbu (masakan). Karena dibutuhkan sedikit untuk dimasukkan ke dalam masakan daging, terutama kare. Dia bisa menaikkan rasa gurih," ucapnya. 

Namun, saat ini dia mengaku tidak menggunakan ganja dalam bumbu semua masakannya. "Kalau mau (pakai ganja), susah juga 'kan mendapatkannya," katanya.

Bahan dasar Mi Kuning yang Khas
 
Dalam proses pembuatannya, Mie Aceh menggunakan mi yang khas dengan bentuk yang tebal dan pipih. Tidak seperti mi yang lainnya, warna Mie Aceh cenderung berwarna kuning cerah, sehingga menambah keindahan pada hidangan tersebut. 

Bumbu yang digunakan adalah bumbu semacam kari yang merupakan bumbu khas yang memberikan cita rasa khas pula dalam sajian kuliner satu ini.

BACA JUGA: Brasil Tak Berdaya, Kematian Makin Mengerikan Akibat Virus Corona
 
Ada Mi Rebus dan Goreng Aceh
 
Hidangan khas ujung barat Indonesia ini terbilang cukup unik. Meskipun dinamakan Mi goreng Aceh, ternyata masih ada 2 pilihan cara penyajiannya. Ada yang digoreng kering dan ada yang digoreng basah. 

Mi goreng basah ini adalah mi yang disajikan dengan sedikit kuah, tidak penuh seperti mi rebus. Kuah yang digunakan adalah kuah sejenis kari yang kental dan gurih, berbeda dari sajian mi nusantara lainnya yang cenderung menggunakan kuah yang bening dan lembut.
 
Kaya Cita Rasa Bumbu Rempah
 
Perbedaan utama mi goreng Aceh dari hidangan mi dari daerah-daerah lain terletak pada racikan bumbu yang lebih tajam dan kaya rempah. Komposisi utama dari bumbu halus hidangan ini adalah cabai merah, kunyit, jintan, kapulaga, merica dan bawang putih. 

Takaran penggunaan racikan bumbu halus yang relatif lebih banyak di dalam setiap porsi Mie Aceh, membuat rasa bumbu-bumbu ini memiliki nuansa saat di mulut. 

Selain itu, berbeda dengan umumnya mi goreng atau rebus dari tanah Jawa, Mie Aceh tidak menggunakan telur dan sebagai gantinya bumbu halus ditumis bersama bahan pelengkap sesuai pesanan.
 
Mi Goreng Aceh Super Pedas
 
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, mi goreng Aceh memang kaya akan cita rasa rempah-rempah asli Indonesia. Tak heran kalau hidangan ini juga dibuat sesuai dengan lidah masyarakat setempat yang hampir seluruhnya suka makan makanan pedas. Jadi, buat kamu pecinta kuliner pedas, menu yang satu ini layak untuk segera dicoba!(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co