Ingin Ngopi Liberika, Mampir Saja ke Desa Kumpai Batu Atas

25 Maret 2019 07:46

GenPI.co— Selain arabika dan robusta, dunia juga mengenal kopi jenis liberika. Rasanya seperti buah nangka dan tidak terlalu asam. 

Jika traveler tertarik mencoba kopi liberika, datang saja ke Desa Kumpai Batu Atas di Kalimantan Tengah. Desa wisata kopi ini hanya berjarak 19 kilometer dari ibukota Kotawaringin Barat, di Pangkalan Bun.

Kopi di Desa Kumpai Batu Atas dibawa dari Malang oleh para transmigran dan ditanam mulai 1985. Sempat menurun karena harga tertekan, kini seiring gaya hidup ngopi di berbagai kota besar, geliat kopi kembali hadir.

Baca juga: Menjajal Kopi Liberika Meranti Riau

Kumpai Batu Atas ditetapkan sebagai desa wisata, khususnya wisata kopi. Traveler bisa berkeliling di kebun kopi dan belajar menyangrai kopi langsung di dapur rumah warga. 

Menyanggrai kopi liberika (foto: Kompas)

Kopi liberika adalah jenis kopi yang langka di Indonesia. Selain di Pangkalan Bun, di Indonesia kopi liberika hanya dapat ditemukan di Kuala Tungkal Provinsi Jambi, di Bengkulu Utara, dan di Merangin Provinsi Riau.

Kopi liberika awalnya adalah tanaman kopi endemik Liberia di Afrika, dan merupakan jenis kopi yang tahan terhadap wabah penyakit. Pada tahun 1800-an kopi ini dibawa oleh Belanda ke nusantara untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang banyak terkena wabah karat daun. 

Berbeda dengan arabika dan robusta yang tumbuh baik di daerah dataran tinggi, liberika bisa tumbuh baik di dataran rendah, di ketinggian 400 sampai 600 meter dari permukaan laut.

Traveler yang ingin menyesap kopi liberika di dapur rumah warga Kumpai Batu Atas, yuk segera kunjungi destinasi ini. 

Selamat ngopi.

Wisatawan mengunjungi kebun kopi (foto:kaltengekspress.com)



Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co