GenPI.co - Gel atau pelumas se*s fungsi utamanya untuk mengatasi masalah vag*na yang kering. Sebab, dengan menggunakan pelumas se*s, penetr*si akan jadi lebih lancar dan tidak menyakitkan bagi pasangan.
Kini, menggunakan gel atau pelumas se*s bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada kebutuhan dan kreasi bersama pasangan.
Namun, para ahli menganjurkan pelumas atau gel sebaiknya dioleskan tipis-tipis pada pe*is atau kond*m yang sudah terpasang.
Hal tersebut dilakukan agar seluruh bagian pe*is akan tetap terlindung dari gesekan ketika sudah penetr*si ke dalam vag*na.
Pelumas air memiliki bahan utama air (water based lubricant). Jenis ini tidak akan merusak kond*m dan mudah dibasuh setelah berhubungan se*s.
Namun, pelumas air cepat menguap jadi harus sering-sering dioleskan lagi saat melakukan hubungan se*sual.
Pelumas dari silikon juga bentuknya seperti gel tapi teksturnya lebih licin. Jenis pelumas silikon akan lebih tahan lama dibandingkan pelumas air. Tetapi agak sulit dibersihkan dan dibasuh setelah berhubungan se*sual.
Pelumas minyak merupakan pelicin se*s alami yang terbuat dari minyak. Baby oil, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak jojoba bisa jadi pilihan.
Pelumas ini harganya lebih terjangkau dan mudah dibeli di mana saja. Namun, pelumas dari minyak bisa merusak kond*m lateks dan sulit dibersihkan jika menempel pada kain seprai atau pakaian.
Memakai gel atau pelumas se*s ternyata bisa berisiko menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.
Perlu diketahui, bahwa biasanya gejala yang muncul adalah area kemaluan jadi kemerahan, terasa panas seperti terbakar, terjadi pembengkakan, atau terasa gatal.
Hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa orang yang sensitif terhadap bahan-bahan kimia asing, terutama di area pe*is dan vag*na.
Salah satu yang harus diingat, saat berhubungan se*sual tanpa kond*m, pelumas tak akan mampu membunuh virus atau bakteri yang hidup di area kemaluan.
Oleh sebab itu, menggunakan pelumas tanpa kond*m tetap berisiko tertular penyakit kelamin seperti klamidia, gonore, dan HIV.
Perlu diketahui, bahwa pelumas yang terbuat dari minyak atau mengandung bahan-bahan kimia seperti gliserin bisa mengacaukan pH alami vag*na.
Bahan-bahan asing yang kadar pH-nya berbeda bisa mengganggu keseimbangan bakteri di vag*na sehingga infeksi bakteri dan ragi bisa terjadi.
Padahal, manfaat pH vag*na diatur sedemikian rupa untuk mencegah tumbuhnya bakteri, virus, ragi, dan jamur. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News