GenPI.co - Aktivitas se*sual alias hubungan ranjang memang tidak memiliki pakem pasti terkait durasi, tetapi ada faktor penting yang sangat memengaruhi lamanya bercinta.
Tak dimungkiri, bahwa durasi hubungan ranjang setiap pasangan memang berbeda-beda, tergantung berbagai faktor yang menentukan.
Menurut penelitian, bahwa rata-rata hubungan se*s pasangan menikah di Jepang berlangsung sekitar 10 – 15 menit sejak penetrasi hingga ejak*lasi.
Estimasi durasi hubungan ranjang tersebut mungkin sudah termasuk foreplay dan afterplay.
Perlu diingat, bahwa rentang waktu tersebut sebenarnya tak masalah selama pasangan tersebut bisa mencapai kepuasan dan kenyamanan saat hubungan ranjang.
Meski begitu, ada beberapa pasangan yang mengalami masalah se*s hingga menyebabkan durasi terlalu cepat atau terlampau lama, seperti ejak*lasi dini dan disfungsi ere*si.
Berikut beberapa faktor penting yang bisa memengaruhi hubungan ranjang, seperti dilansir pada Kamis (28/9/2023):
Salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi frekuensi dan durasi saat se*s alias hubungan ranjang, yakni tingkat stres.
Menurut riset, bahwa stres dan kelelahan secara tak langsung dapat menurunkan gairah hubungan ranjang.
Penelitian dalam Jurnal Archives of Sexual Behavior (2021) menyebutkan bahwa tingkat stres dan kelelahan yang tinggi bisa menurunkan aktivitas hubungan se*s.
Kondisi tersebut tentunya akan membuat hubungan ranjang jadi aktivitas yang tak lagi menyenangkan saat dilakukan dalam durasi lama.
Salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi frekuensi dan durasi saat se*s alias hubungan ranjang, yakni masalah kesehatan.
Perlu diketahui, bahwa tak sedikit pasangan yang mempunyai masalah dengan durasi se*s karena dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, seperti ejak*lasi dini.
Ejak*lasi dini akan membuat durasi hubungan ranjang jadi sangat singkat dan pasangan belum mendapatkan kepuasan atau orga*me.
Salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi frekuensi dan durasi saat se*s alias hubungan ranjang, yakni usia.
Performa dan stamina tubuh dipastikan akan sangat dipengaruhi usia.
Tak bisa dimungkiri, usia tidak bisa berbohong untuk urusan hubungan ranjang, sangat jelas stamina dan performa tidak sekuat saat usia muda.
Perlu diketahui, bahwa orang yang sudah lanjut usia kerap mengalami penurunan gairah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai orga*me.
Selain itu, berbagai masalah kesehatan akan dapat memengaruhi tingkat gairah dan durasi saat hubungan ranjang.
Salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi frekuensi dan durasi saat se*s alias hubungan ranjang, yakni pilihan waktu se*s.
Tak dimungkiri, bahwa ada pasangan justru ingin durasi hubungan ranjang yang cepat karena menganggap se*s sebatas pemenuhan kebutuhan biologis saja.
Sebaliknya, sebagian pasangan sangat antusias bercinta dengan durasi lebih lama, karena menikmati momen se*s untuk meningkatkan kemesraan.
Journal of Sex Research (2004) menyebutkan, bahwa alasan paling kuat dalam menentukan durasi hubungan ranjang adalah persepsi atau pilihan masing-masing pasangan. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News