Sarung juga Punya Sejarah Lho!

Sarung juga Punya Sejarah Lho! - GenPI.co
Sarung juga punya sejarah

GenPI— Sarungan bukan sekadar menggunakan kain yang dijahit pada kedua sisinya sehingga berbentuk seperti tabung. Sarung juga punya cerita sejarah.

Dikutip dari laman Kementerian Agama, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M. Ishom el-Saha mengatakan, penggunaan istilah sarung untuk jenis pakaian yang dikenakan keseharian santri dikuak dalam karya sastra awal abad XIX berjudul “Hikayat Qadiroun”. 

Karya sastra tersebut bercerita tentang orang Arab yang dianggap berperilaku aneh oleh masyarakat. 

Baca juga: Samuel Wattimena Sebut Sarung Produk Fesyen Ramah Lingkungan

Qadiroun berkeliling kampung menawarkan sarung kepada masyarakat, yang telah lama dilarang oleh lurahnya mengadakan pertunjukan kesenian rakyat, seperti wayang.

"Sarung cocok untuk orang dewasa dan anak-anak yang baru sunat," teriak Qadiroun kepada warga kampung.

Bukti lain bahwa sarung merupakan pakaian estetis orang-orang yang bergaul, juga tersirat dari syair Sunan Kalijaga berjudul “Cah Angon.”

"Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir. Dondomano Jrumatono kanggo sibo mengko sore", yang artinya orang Jawa yang terbiasa memakai kain jarik supaya dijahit dan disambung menjadi sarung untuk pertemuan di waktu sore. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya