Hindari Kerumunan, Keraton Yogya Tiadakan Grebeg Syawal

Hindari Kerumunan, Keraton Yogya Tiadakan Grebeg Syawal - GenPI.co
Dokumentasi - Sejumlah warga berebut gunungan saat prosesi Grebeg Syawal 1440 H di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Rabu (5/6/2019).

GenPI.co - Tradisi Grebeg Syawal 1442 Hijriah yang sedianya berlangsung pada Kamis (13/5) ditiadakan. Keputusan ini diambil untuk mencegah penularan Covid-19.

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tradisi grebeg tersebut bisa menimbulkan kerumunan.

BACA JUGA: Larangan Mudik, Penerimaan Paket di Yogyakarta Tinggi

“Saya pokoknya tidak mau melakukan yang kira-kira berkerumun,” katanya di kompleks Kepatihan Kantor Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa (11/5).

Menurut Sultan, ada juga acara tradisi lainnya yang ditiadakan, seperti Hajad Dalem Ngabekten atau sungkeman.

Sultan mengatakan dengan penundaan sejumlah acara tradisi tersebut maka diharapkan masyarakat juga mengikuti dengan menunda kegiatannya yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Masyarakat, saya harap juga menunda lah. Grebeg dan sebagainya juga kami tunda supaya tidak menjadi omongan orang,” ucapnya.

Gubernur DIY ini sebelumnya juga menyebut tidak akan menyelenggarakan open house atau halalbihalal yang biasanya digelar setiap lebaran di Bangsal Kepatihan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya