Okupansi Turun, PHRI Sebut Kebijakan Pemerintah Bikin Bingung

Okupansi Turun, PHRI Sebut Kebijakan Pemerintah Bikin Bingung - GenPI.co
Ilustrasi - Petugas kebersihan membersihkan salah satu ruangan kamar di hotel Grand Inna Garuda Malioboro Yoyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan.

GenPI.co - Angka okupansi hotel saat libur lebaran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan drastis. Jika kondisi ini terus berlangsung, dikhawatirkan hotel yang tutup permanen terus bertambah.

Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana mengatakan hampir tidak ada tamu selama libur lebaran tahun ini.

BACA JUGA: Liburan, PHRI Yogya Berharap ASN Menginap di Hotel

“Hampir tidak ada tamu, kondisinya ambyar jika dibandingkan tahun lalu,” katanya kepada GenPI.co pada Minggu (16/5).

Deddy menyebut angka okupansi hotel dari berbagai kategori hanya antara 5 sampai 7 persen saja.

“Tahun lalu saat libur lebaran sama-sama pandemi, mencapai 10 hingga 25 persen,” ucapnya.

Menurut Deddy, adanya ASN yang menginap di hotel saat libur lebaran ini cukup membantu. Meski jumlahnya masih sedikit dibandingkan ketersediaan kamar.

Deddy berharap ada solusi dari pemerintah agar keberlangsungan hotel dan restoran di DIY bisa terus bertahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya