Korban Badai Seroja Bertahan di Pengungsian, Biaya Jadi Kendala

Korban Badai Seroja Bertahan di Pengungsian, Biaya Jadi Kendala - GenPI.co
Ilustrasi - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ( memakai topi) saat melihat kondisi korban bencana alam badai siklon tropis seroja ketika datang menyerahkan bantuan sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bebera

GenPI.co - Sebanyak 26 kepala keluarga (KK) korban bencana alam badai siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian.

Salah seorang korban bencana Arni Loasana mengatakan 25 KK yang memilih bertahan karena belum mempunyai biaya untuk kontrak rumah.

BACA JUGA: Siklon Tropis Seroja Terjang Indonesia, 181 Jiwa Tewas Mengerikan

“Dana tunjangan hunian (DTH) yang dijanjikan pemerintah juga belum diterima pengungsi,” katanya di lokasi pengungsian Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, NTT pada Senin (24/5).

Menurut Arni, pemilik rumah yang lokasinya dipakai juga masih mengizinkan pengungsi tinggal.

Para pengungsi bahkan diperbolehkan untuk membangun rumah darurat di lokasi itu, sampai ada pembangunan rumah dari pemerintah.

Arni mengungkapkan pengungsi memakai rumah darurat dan satu unit rumah milik warga untuk ditinggali.

“Sejak Maret sampai sekarang tinggal di rumah ini,” ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya