GenPI.co 
GenPI.co - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mempertanyakan soal pemeriksaan antigen Covid-19 kepada siswa dan guru sebelum sekolah dibuka.
Ia menilai hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan karena terbentur masalah anggaran.
Kendati demikian, Nadiem mengatakan usulan tersebut merupakan ide yang baik.
"Masalahnya satu, anggarannya dari mana? Kalau kita mulai hitung-hitung, kira-kira kalau mau hitung semua sekolah dengan antigen akan tepat angka itu mulai nggak masuk akal," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X, DPR, Senin (31/5).
Menurut Nadiem, jika pemeriksaan Covid-19 didorong melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS), juga tidak akan efektif.
Sebab, dana BOS seharusnya diprioritaskan untuk sarana dan prasarana protokol kesehatan.
"Testing, tracing, dan lain-lain di bawah Satgas Covid di daerah tersebut. Kalau ketemu infeksi apa yang terjadi? Itu ranahnya Satgas Covid daerah. Mau di mall, tempat kerja, sekolah, sama aja itu tugas Satgas Covid," lanjut Nadiem.
Nadiem mengatakan satu-satunya solusi yang paling memungkinkan jika menginginkan pemeriksaan Covid-19 sebelum sekolah dibuka adalah dengan mengharapkan partisipasi daerah.
Sebelumnya, Nadiem mewajibkan semua sekolah di penjuru daerah segera melakukan pembelajaran tatap muka jika guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi.
Sementara, saat ini baru 28 persen guru dan tenaga kependidikan yang menerima vaksin dosis pertama. (*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
