
Sebagai contoh, dengan ditemukannya konsumsi kental manis yang tinggi oleh anak-anak Baduy, sementara orang tua tidak mengetahui kandungan dari kental manis.
Diketahui, memang ada bidan atau puskesmas yang rutin mengontrol kesehatan masyarakat, hanya saja masih kurang edukasi soal gizi.
Mereka baru sebatas memeriksa kesehatan, namun belum menyampaikan pengetahuan tentang gizi.
BACA JUGA: Cegah Gizi Buruk, Ibu Negara Sosialisasi ke Posyandu Cirebon
Bila kondisi ini terus dibiarkan, ada kemungkinan Baduy selanjutnya akan menjadi kawasan yang rawan gizi buruk.
"Masyarakat Baduy masih berpegang pada bersikukuh adat, ini tidak banyak komunitas adat yang bisa mempertahankan," terangnya.
BACA JUGA: Bayi Gizi Buruk di Australia, Dipaksa Jadi Vegan oleh Ortunya
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News