GenPI.co 
GenPI.co — Seorang pria paruh baya, Pendi (60 tahun), kini hanya bisa meratapi puing-puing bangunan yang berasal dari rumah tinggalnya, pasca kebakaran di Kampung Bandan yang terjadi pada 11 Mei 2019 lalu. Baru saja, rumahnya ia perbaiki setelah bertahun-tahun menyisihkan uang demi dapat merenovasi istana kecilnya yang berukuran 4 x 7 meter.
Banyak hal tengah Pendi perhatikan. Mulai dari ia harus segera memiliki tempat tinggal, bagaimana kondisi anak dan cucu jika tak ada tempat tinggal, hingga harus segera kembali mencari uang untuk dapat kembali membangun rumah tinggal.
Pendi hanya bisa melihat puing-puing sisa kebakaran rumah yang ia tinggali bersama anak dan cucunya
“saat ini saya harus bertahan dengan kondisi ini, saya harus bangun kembali rumah saya untuk berteduh. Saya sendiri belum tahu rencana kedepannya, bagaimana saya bisa membangun rumah disini lagi. Dengan keterbatasan ini, saya terus berjuang mencari nafkah demi perekonomian keluarga saya dan untuk cucu saya yang saat ini duduk di kelas 2 sekolah tingkat dasar”, ujar Pendi.
Pendi tak sendiri. Terdapat ribuan warga menjadi korban kebakaran dan kehilangan tempat tinggal mereka. Kini mereka tinggal di pengungsian untuk sementara waktu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi dan berdialog kepada korban kebakaran di beberapa titik pengungsian.
Pihaknya mengaku akan membangun rumah susun sebagai salah satu solusi jangka panjang untuk pengungsi korban kebakaran di permukiman Kampung Bandan, Jakarta Utara.
PT KAI pun telah sepakat agar lahan seluas 1,8 hektare yang dimilikinya digunakan untuk membangun permukiman bekerja sama dengan BUMD.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
