Kasus Covid-19 usai Lebaran 2021 Lebih Tinggi dari Lebaran 2020

Kasus Covid-19 usai Lebaran 2021 Lebih Tinggi dari Lebaran 2020 - GenPI.co
merawat rambut untuk yang berjilbab. foto: envato elements

Meski kenaikan kasus lebih tinggi dibanding tahun lalu, kenaikan persentase tingkat provinsi tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun 2020.

"Tapi di beberapa kabupaten kota terdapat kenaikan kasus yang sangat signifikan dalam rentang waktu yang singkat contohnya di Bangkalan, Pati, Kudus, Jepara, Bandung dan kota Cimahi," papar Wiku.

Selain itu, Provinsi Bali dan Sulawesi Selatan yang tahun lalu masuk dalam 5 besar daerah tertinggi, pada tahun ini posisinya digantikan oleh DI Yogyakarta dan Jawa Barat.

BACA JUGA:  16 Pegawai PN Semarang Positif Covid-19, Sidang Tetap Jalan

"Tahun ini kenaikan minggu ke-4 pasca Idul Fitri seluruhnya diisi oleh provinsi dari pulau Jawa. Mengingat 5 provinsi ini adalah daerah asal dan tujuan mudik, jadi dapat dikaitkan dengan fakta meski sudah diterapkan peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri," terang Wiku.

Tak hanya itu, mobilitas penduduk keluar Jabodetabek sebelum Idul Fitri dan masuk ke Jabodetabek setelah Idul Fitri juga mengalami peningkatan signifikan.

BACA JUGA:  Covid-19 di Jogja Meledak, Operasi Masker Diaktifkan Lagi

Begitu pula dengan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan dan tempat wisata selama liburan Idul Fitri.

Wiku memberikan peringatan adanya kenaikan kasus positif tersebut dapat bertahan hingga dua bulan setelah Idul Fitri.

BACA JUGA:  Klaster Pesantren di Bogor Naik, 93 Orang Positif Covid-19

"Adanya periode tambahan yaitu arus balik ke Jabodetabek pasca Idul Fitri dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbulkan bertambah 1-2 minggu, dampak periode libur panjang biasanya 4-6 minggu dan dengan periode tambahan ini bisa saja dampak Idul Fitri ini bisa menjadi 7-8 minggu," tukasnya. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya