Nusa Penida Terlalu Indah untuk Diserang Hoax Sampah

Nusa Penida Terlalu Indah untuk Diserang Hoax Sampah - GenPI.co
Kawasan Pantai Nusa Penida, Kamis (8/3) terlihat bersih dari sampah. (Foto: DIspar Klungkung)

“Kami secara maksimal mengolah sampah. Partisipasi aktif masyarakat dilibatkan. Keunggulan TOSS, sampah tidak perlu dipilah. Sampah diolah langsung melalui poses ‘peuyeumisasi’, biketisasi atau peletisasi, dan gasifikasi.  Dengan penambahan bio activator, bau kurang sedang hilang dalam tiga hari. Setelah berbentuk briket atau pelet, bisa dipakai sebagai bahan bakar. Termasuk, bahan bakar pembangkit listrik,” kata Sukasta.

Kabupaten Klungkung berencana membangun 20 unit TOSS pada 2018. Hingga saat ini telah ada 10 desa yang bersedia menjadi pusat pengolahannya. 

Dan TOSS ini, diyakini akan menekan beban TPA Suwung dan TPS Desa Sente. Bahkan, value juga akan dinikmati masyarakat.

“Beban TPA atau TPS akan berkurang. Artinya, tekanan terhadap lingkungan semakin minim. Yang utama, masyarakat akan punya income baru. Mereka bisa berjualan briket dan pelet hasil daur ulang sampah-sampah ini,” pungkas Sukasta.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut angkat bicara. Menurutnya, sampah memang sudah menjadi “musuh pariwisata". Dan hal ini, sangat berpengaruh pada indeks daya saing pariwisata Indonesia. 

Untuk itu Menteri Arief mengajak masyarakat berperan aktif untuk memerangi sampah. Menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan merupakan bukti konkrit untuk membantu pemerintah.

"Permasalahan sampah selalu menjadi musuh besar pariwisata. Ini harus kita perangi bersama. Pariwisata saat ini telah terbukti menjadi core ekonomi bangsa. Maka selayaknya seluruh masyarakat juga ikut menjaganya. Jika lingkungan bersih wisatawan akan nyaman. Jika wisatawan nyaman maka perekonomian masyarakat akan terdongkrak," kata Menpar Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya