Miris, Puluhan Pasien Isoman di Jogja Meninggal di Rumah

Miris, Puluhan Pasien Isoman di Jogja Meninggal di Rumah - GenPI.co
Ilustrasi – Seorang tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7/2020). (FOTO: ANTARA/Fauzan/aww)

GenPI.co - Tingginya keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat pasien positif penyakit yang disebabkan virus corona ini terpaksa menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Akibatnya pasien dengan saturasi oksigen di bawah 80 meninggal dunia di rumah karena tidak segera mendapatkan bantuan pernapasan dengan oksigen.

Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat, sudah 41 pasien Covid-19 yang isoman di rumah meninggal dunia pada Juni 2021 ini.

Koordinator Pokso Dekontaminsasi Covid-19 BPBD Sleman, Lilik Resmiyanto menerangkan para Isoman tidak mendapatkan penanganan Covid-19 yang memadai, terutama bantuan pernapasan oksigen.

BACA JUGA:  Pasien Covid-19 Berhamburan Panik Akibat Gempa Yogyakarta

Kebanyakan pasien yang meninggal karena tidak memiliki stok oksigen dan memiliki penyakit bawaan. Mereka biasanya meninggal satu hingga dua jam setelah mengalami penurunan saturasi oksigen hingga dibawah 80.

"Sejak 15 juni ada peningkatan pemakaman dengan protokol Covid-19. Sampai 19 juni lalu bahkan sudah ada 16 pemakaman," ujar Lilik Resmiyanto seperti yang dilansir Ayoyogya.com.

BACA JUGA:  Wisata Hits Jogja, Borobudur Trail of Civilization

Meningkatnya kasus meninggal pada Juni 2021 ini, menurut Lilik jauh lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya. Pada Mei 2021 lalu sebanyak 86 kasus dan April 83 kasus.

"Total kasus meninggal akibat Covid dari april sampai Juni 2021 tercatat mencapai 225 orang," ujarnya.

BACA JUGA:  Covid-19 di Jogja Meledak, Operasi Masker Diaktifkan Lagi

Lilik menambahkan, meningkatnya pemakaman dengan protokol Covid-19 membuat pihaknya bekerja keras mengatur strategi. Hal itu dilakukan untuk menghemat tenaga dan Alat Pelindung Diri (APD) Selain itu, dicari rute terdekat untuk proses pemakaman pasien dengan makam. Contohnya pasien yang meninggal di RS UGM dimakamkan di Godean. “Kami briefing dari RSA sekalian kita ke Godean untuk pemakaman karena dekat," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya