Imbas Aksi 22 Mei, Pendapatan Para Pengemudi Ojol ini Menurun

Imbas Aksi 22 Mei, Pendapatan Para Pengemudi Ojol ini Menurun - GenPI.co
Pengemudi Ojek Online (Ojol) yang beroperasi di Jakarta Pusat merasakan imbas dari aksi 22 Mei. (Foto: Sapta/GenPI.co)

GenPi.co - Aksi 22 Mei tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat Jakarta dan berakhir dengan kericuhan. Peristiwa tersebut  juga menimbulkan sejumlah kerugian lainnya. Salah satunya adalah berkurangnya penghasilan para pengemudi ojek online atau ojol.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu pengemudi ojek online bernama Yuliandra. Pengemudi ojol yang biasa beroperasi di wilayah Jakarta Pusat tersebut mengaku penghasilannya berkurang signifikan dari hari biasanya. Hal tersebut disebabkan banyaknya masyarakat yang enggan bepergian, karena takut dengan aksi-aksi anarkis yang dilakukan dalam demo 22 Mei.

"Ya berkurang banyak. Biasanya saya dapet Rp300 ribu, kemarin cuma dapet Rp60 ribu,” kata Yuliandra kepada GenPI.co, Kamis (23/5).

Baca juga: Imbas Aksi 22 Mei, Okupansi Hotel Turun 

Imbas Aksi 22 Mei, Pendapatan Para Pengemudi Ojol ini Menurunpara pengemudi Ojol yang mangkal dekat Stasiun Karet. (Foto: Sapta/GenPI.co)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengemudi ojol lainnya, yaitu Kusmanto dan Ahmad Nawawi. Mereka mengakui bahwa penghasilannya menjadi berkurang karena adanya aksi 22 Mei.

“Berkurang sih walaupun nggak banyak, biasanya dapet Rp300 ribu, kemarin cuma dapet RP200 ribu,” kata Kusmanto, driver ojol yang sedang menepi di dekat Stasiun Karet, Jakarta

“Yah ngaruh banget, kemarin kan sempet ricuh ya, Biasanya dapet Rp270 sampai Rp300 ribu, kemarin jadi cuma dapet Rp150 ribu,” kata Ahmad Nawawi, yang biasa menunggu penumpang di Stasiun Karet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya