Destinasi Kalimantan dan Palembang Kena Imbas Tiket Pesawat Mahal

Destinasi Kalimantan dan Palembang Kena Imbas Tiket Pesawat Mahal - GenPI.co
Ilustrasi (foto: Istimewa)

Untuk bertahan hidup, perusahaan perjalanan wisata memilih turis yang melakukan tur di wilayah Sumsel. Hal ini dilakukan untuk menyiasati tingginya banderol tiket pesawat terbang. 

“Kami tidak bisa berbuat banyak. Kami sejauh ini hanya bisa menunggu sembari mengoptimalkan tur internal. Kalau tiket tidak mahal, pariwisata Sumsel sudah melejit usai Asian Games kemarin,” kata Ari.

Potensi masa depan cerah dimiliki pariwisata Sumsel. Pergerakan sektor pariwisata diprediksi cepat usai penyelenggaraan Asian Games 2018. Sebab, Bumi Sriwijaya mendapat branding besar-besaran. 

Sumsel membangun berbagai infrastruktur pendukung. Hotel baru bermunculan. Sumsel juga melakukan aktivasi Palembang Light Rail Transit (LRT).

Mendukung amenitas dan aksesibilitas internal, Bumi Sriwijaya juga banyak membangun destinasi baru. Total ada sekitar 9 destinasi baru yang disiapkan Sumsel untuk mendukung Asian Games 2018. 

Sebut saja, Sekanak Bersolek, Ampera Skate Park, atau Al Quran Akbar. Harapannya, destinasi ini terus berlanjut menarik kunjungan wisatawan. Tapi, skenario itu berantakan karena harga tiket pesawat masih mahal.

“Idealnya Sumsel sudah panen besar dari sektor pariwisata. Namun, industri pariwisata justru terseok-seok oleh tingginya harga tiket pesawat. Semoga masalah ini segera diselesaikan secara tuntas. Artinya, harga tiket bisa dijangkau oleh masyarakat lokal di seluruh Indonesia,” jelas Ari lagi.

Serupa Asita Sumsel, problem serupa juga membelit Asita Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka menilai, kuatnya branding yang dilakukan untuk mengangkat pamor pariwisata Kalbar akan tawar. Sebab, harga tiket psawat tetap tinggi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya