Ngeri! Tradisi Sepak Bola Neraka di Jateng, Penuh Api

Ngeri! Tradisi Sepak Bola Neraka di Jateng, Penuh Api - GenPI.co
Sepak bola api ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi/agr/18.

GenPI.co - Pondok Al Asror Gunungpati di Kota Semarang memiliki tradisi unik. Tradisi unik itu berupa sepak bola neraka (boneka) alias sepak bola api.

“Sepak bola neraka ini sudah tradisi kami. Biasanya diadakan jelang penutupan perayaan Iduladha,” ujar Khafid Ardiansah selaku wakil lurah Pondok di sela-sela kegiatan, seperti yang dilansir dari Ayosemarang.com.

Tidak ada yang tahu jelas kapan tradisi ini dimulai. Diperkirakan sejak tahun 2000-an awal atau bertepatan saat kali pertama Pondok Al Asror berdiri.

BACA JUGA:  Di Tengah Covid-19, Mahasiswa Menghadapi Permasalahan Psikososial

Tempat perhelatan sepak bola neraka juga bukan di sebuah lapangan dengan rumput hijau dan lampu yang terang layaknya orang-orang kota bermain sepak bola.

Melainkan sebuah lapangan yang gersang dengan dua gawang kayu dan hanya ada satu lampu saja yang tidak bisa menerangi seluruh lapangan.

BACA JUGA:  Mendadak Shin Tae Yong Jadi Komentator Sepak Bola di Olimpiade

Ketika sedang berbincang ringan dengan Khafid, 2 orang santri datang dengan menggotong sebuah tong. Ternyata isinya adalah kumpulan batok kelapa yang direndam dengan dexlite.

Batok kelapa ini memang sebagai piranti utama dalam sepak bola neraka. Khafid menjelaskan kalau sebelum dipakai bermain batok kelapa harus direndam dengan solar sehari semalam. Namun karena sekarang solar tidak banyak beredar lagi, diganti dengan dexlite.

BACA JUGA:  Mendadak Puan Maharani Dituntut, Pengamat Sepakat

Bola sudah datang berarti pertandingan hendak dimulai. Sepak bola neraka di Pondok Al Asror ini mengadu antarkamar. Kendati lingkupnya kecil, namun ternyata sepak bola neraka ini dipenuhi sentimen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya