Ngeri! Tradisi Sepak Bola Neraka di Jateng, Penuh Api

Ngeri! Tradisi Sepak Bola Neraka di Jateng, Penuh Api - GenPI.co
Sepak bola api ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi/agr/18.

“Ini juga jadi ajang gengsi antarkamar. Malu kalau kalah,” ucap Khafid.

Pertandingan akan dimulai. Sebelumnya bagan pertandingan sudah diundi. Ada 18 kamar di Pondok Al Asror ini dan tiap kamar wajib mengirimkan 10 orang untuk bermain.

Layaknya sepak bola betulan, sebelum bermain kedua tim saling berdiri di tengah lapangan dan memberi salam ke penonton. Bahkan ada juga yang melakukan foto bersama terlebih dahulu.

BACA JUGA:  Di Tengah Covid-19, Mahasiswa Menghadapi Permasalahan Psikososial

Yang unik di sepak bola neraka ini, para santri tetap bermain dengan mengenakan sarung dan pecis.

Bola api yang sudah dibakar dengan api ditendang ke sana kemari. Tentu dalam permainan sepak bola neraka ini tidak ada patron formasi dan pola permainan layaknya sepak bola betulan. Mereka hanya saling rebut dan tubruk.

BACA JUGA:  Mendadak Shin Tae Yong Jadi Komentator Sepak Bola di Olimpiade

“Ada sejumlah peraturan yang kami buat, misalnya yang boleh pakai sandal hanya santri anak-anak. Lalu bola tidak boleh ditangkap dan dilempar. Bahaya kalau kena kepala,” terang Khafid.

Satu yang membuat atmosfer pertandingan sepak bola neraka ini semakin terasa adalah adanya komentator. Pembawaannya yang jenaka dan asal sebut, tidak hanya menghidupkan pertandingan tapi juga membuat penonton tertawa.

BACA JUGA:  Mendadak Puan Maharani Dituntut, Pengamat Sepakat

Cara bermain yang asal rebut dan tubruk tadi tidak jarang membuat pertandingan panas. Maka tidak heran apabila di beberapa pertandingan terjadi gesekan dan saling bertikai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya