IDI: Dampak Hoaks Lebih Mematikan dari Covid-19

IDI: Dampak Hoaks Lebih Mematikan dari Covid-19 - GenPI.co
Ilustrasi: OJK

GenPI.co - Menyebarnya informasi palsu (hoaks) seputar covid-19 memang kian meresahkan masyarat. Pada 22 Juli lalu saja, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat temuan isu hoaks COVID-19 mencapai 1786 dengan total sebaran 3499.

Melihat hal ini, Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mahesa Paranadipa mengatakan, keberadaan hoaks tentang COVID-19 bisa membawa dampak yang lebih mematikan dibanding virus itu sendiri.

"Dampaknya (hoaks) justru lebih mematikan dari virus itu sendiri. Karena itu bisa dibayangkan orang-orang yang masih tidak percaya adanya COVID-19, tidak percaya penanggulangan yang kita lakukan hari ini berdampak luar biasa," ujar Mehesa dalam konferensi pers daring, dikutip Antara, Selasa (27/7).

BACA JUGA:  Demonstrasi Tolak PPKM Cuma Isapan Jempol, Video di Medsos Hoaks

Mahesa mencatat, hingga hari ini masih ada saja masyarakat dan bahkan tenaga kesehatan yang tidak percaya COVID-19.

Menurut dia, ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi semua orang, tidak hanya pemerintah dan tenaga medis di tengah upaya penanggulangan penularan COVID-19.

BACA JUGA:  Hoaks Covid-19 Dimainkan, Pengamat Bongkar Pelakunya

Informasi palsu ini tersebar di beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube. Sementara pada hari sebelumnya, hoaks yang tercatat sekitar 1780 dengan sebaran sebanyak 3925.

Menurut Mahesa, peran masyarakat sipil (civil society) menjadi penting untuk memberantas hoaks kesehatan terutama terkait COVID-19.

"Kami berharap masyarakat lebih terbuka lagi pemahamannya terkait situasi hari ini dan pemahaman terbuka kita harapkan menghasilkan penanggulangan yang lebiih baik lagi ke depan, masyarakat lebih disiplin," pungkasnya.(*) ANT

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya