Waduh, Yogyakarta Jadi Incaran Bandar Narkoba

Waduh, Yogyakarta Jadi Incaran Bandar Narkoba - GenPI.co
Ilustrasi barang bukti hasil pengungkapan kasus narkoba di Polda Metro Jaya. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa)

GenPI.co - Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi incaran pasar peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang dari luar daerah.

"Yogyakarta ini masih menjadi pasarnya," kata Plt Kepala Seksi Intel BNNP DIY Dian Bimo saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (19/8).

Menurut Bimo, hal itu didasarkan masih tingginya kasus peredaran narkotika di daerah ini yang ditangani BNN DIY di tengah masa pandemi COVID-19.

BACA JUGA:  Penyekatan Jalan di Yogyakarta Berangsur Dibuka

Kasus peredaran narkoba yang ditangani BNN DIY pada 2020 sebanyak 21 kasus dengan total barang bukti 3.121,24 gram ganja, ekstasi 7 butir, 2.649,43 gram sabu, dan 37,6 gram tembakau gorila.

Sedangkan pada 2021 hingga 19 Agustus, kasus peredaran narkoba yang ditangani telah mencapai 21 kasus dengan total barang bukti 196 gram ganja, 198,47 gram sabu, dan 374,23 gram tembakau gorila.

BACA JUGA:  Penipu Ulung, Alex Wijaya Dituntut 3,5 Tahun Penjara

Bimo menuturkan bahwa berdasarkan kasus yang ditangani narkoba yang diedarkan seluruhnya berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta sebab hingga kini tidak ditemukan tempat memproduksi narkoba di wilayah ini.

"Sampai sekarang kami belum menemukan ada pabriknya atau home industrinya di Yogyakarta. Minimal narkoba dari luar provinsi, dari Jateng. Kalau dirunut ke atas lagi bisa dari Malaysia, dari Sumatera, atau dari Riau," kata dia.

BACA JUGA:  Elektabilitas PDIP Masih Kokoh di Tengah Pandemi Covid-19

Meski demikian, karena hanya menjadi pasar untuk memasok konsumen skala kecil, menurut dia, nakoba yang diedarkan rata-rata hanya berbentuk paket-paket kecil dengan berat 20-60 gram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya