Potensi penumpang terdiri dari pekerja pabrik (buruh), pelajar, pedagang pasar, dan lainnya.
"Harapan kami bisa menggaet masyarakat yang awalnya menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan layanan Trans Jateng. Apalagi tarifnya bersaing cukup Rp2.000 untuk buruh, pelajar, dan veteran. Sementara masyarakat umum Rp4.000,” ujarnya.
Dengan tarif yang murah, diharapkan masyarakat dapat menghemat biaya transportasi.
BACA JUGA: Ganjar Sebut Sekolah di Jateng Diperbolehkan Uji Coba PTM
Sehingga, dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
Perlu diketahui, layanan Trans Jateng diluncurkan kali pertama oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017.
BACA JUGA: Petani di Jateng Hanya Berpenghasilan Rp380 Ribu/Bulan, Kok Bisa?
Kini, ada lima rute yang telah melayani warga. Yakni, Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Surakarta-Sangiran-Sumberlawang.
Penambahan rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug) akan menjadi rute keenam.
BACA JUGA: Ganjar Ajak Shopee, UMKM di Jateng Diharap Tak Hanya Go Digital
Ke depan, akan terus dikembangkan layanan Trans Jateng yang aman, nyaman, teratur, tepat waktu dan tarif serta murah, berdasarkan skema wilayah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News