Kawasan Asia Pasifik Strategis untuk Pariwisata

Kawasan Asia Pasifik Strategis untuk Pariwisata - GenPI.co
Potensi pariwisata Asia Pasifi disoroti dalam Sidang UNWTO di Bhutan, 4 Juni 2019. (Foto: Istimewa)

GenPI.co - Dalam hal sektor pariwisata, kawasan Asia Pasifik memiliki arti yang sangat strategis. Karena, pada 2018 , Asia Pasifik merupakan kawasan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara cukup tinggi. Totalnya mencapai 343 juta kunjungan. Atau, tumbuh sekitar 6% dibandingkan tahun 2017.

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Industri dan Kelembagaan Pariwisata Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Rabu (12/6). Ia didapuk sebagai  ketua sidang sidang Gabungan tahunan ke-31 Gabungan Komisi Regional Asia UNWTO di Bhutan 4 Juni silam. 

“Karena itu, sidang gabungan komisi regional yang membahas berbagai dinamika pariwisata di kawasan menjadi sangat penting. Karena ini untuk kemajuan seluruh anggota,” papar Ni Wayan Giri Adnyani.

Baca juga: Boalemo, Kontributor Jagung dan Pariwisata Gorontalo 

Sidang mengagendakan laporan Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili. Zurab. Sebab, Zurab memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan dunia sebesar 1,4 miliar akan tercapai pada tahun 2020. Optimisme ini didasari pada fakta-fakta bahwa pertumbuhan ekonomi dunia yang menguat, perjalanan udara yang lebih terjangkau, perkembangan teknologi, model-model bisnis baru, dan fasilitasi visa yang lebih luas di seluruh dunia.

“Zurab juga menyinggung tentang kontribusi pariwisata dalam mendukung pencapaian 17 goals dalam UN Sustainable Development Goals (UN SDGs 2030). Terutama goals 8, 12, dan 14 yang mengemukakan nilai-nilai inclusive and sustainable economic growth, jobs, sustainable consumption and production, dan sustainable use of oceans and marine resources,” jelas Giri Adnyani.

Terkait dengan program kerja negara-negara di kawasan tahun 2018-2019, Indonesia mendapat pujian. Khususnya, karena komitmennya untuk mengimplementasikan UNWTO Gastronomy Tourism Prototype di Ubud pada tahun ini.

“Proyek ini merupakan inisiatif yang akan membantu Indonesia dalam mengembangkan produk pariwisata gastronomi inovatif yang menghubungkan sektor publik dan swasta serta menyoroti kontribusinya terhadap pembangunan sosial-ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja langsung,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya