Artinya jika masyarakat dan Pemkab Pacitan bersiap, maka jumlah korban jiwa maupun kerugian materi dapat diminimalkan.
Selain itu, pemerintah daerah bersama-sama masyarakat bisa lebih maksimal mempersiapkan upaya mitigasi yang lebih komprehensif.
"Jika masyarakat terlatih maka tidak ada istilah gugup dan gagap saat bencana terjadi. Begitu gempa terjadi, baik masyarakat maupun pemerintah sudah tahu apa-apa saja yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas tersebut," kata dia.
BACA JUGA: BMKG Punya Peringatan Serius Khusus Warga Jabodetabek, Waspadalah
Dwikorita menambahkan hingga saat ini tidak ada teknologi atau satu pun negara di dunia yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa dan tsunami secara tepat dan akurat, lengkap dengan perkiraan tanggal, jam, lokasi dan magnitudo gempa.
Semua masih sebatas kajian yang didasarkan pada salah satunya adalah sejarah gempa di wilayah tersebut.
BACA JUGA: BMKG Beri Peringatan Mencengangkan, Warga Diimbau Waspada
Sementara, BMKG memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan dan menambah jalur-jalur evakuasi lengkap dengan rambu-rambu di zona merah menuju zona hijau.
Mengingat luasnya zona bahaya (zona merah) dan padatnya pemukiman penduduk, maka pemerintah daerah harus lebih cermat dan tepat dalam memperhitungkan jumlah dan lokasi jalur evakuasi yang diperlukan.
BACA JUGA: BMKG: Hujan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Sore Ini
Pemerintah daerah juga perlu mempersiapkan secara khusus sarana dan prasarana evakuasi bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan difabel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News