"Saya sarankan menonaktifkan Silmy Karim jika proses penyidikan ini mau berlangsung secara fair hasilnya. Jika memang tidak ada temuan, tinggal diaktifkan kembali, begitu aja, kok repot," tegas Fernando.
Fernando sendiri menampik tudingan dari sejumlah pihak yang salah paham soal kritiknya tersebut.
Menurutnya, kritiknya terhadap Krakatau Steel telah melalui kajian dan diskusi yang panjang.
BACA JUGA: Luhut Lagi, Luhut Lagi! Ujang Sampai Curiga
Pada akhirnya, Erick Thohir juga angkat bicara soal Krakatau Steel.
Erick mengungkap soal indikasi korupsi dari utang perusahaan yang mencapai US$ 2 miliar atau Rp 28,515 triliun (kurs Rp 14.257 per dolar AS).
BACA JUGA: Rencana Deklarasi Sukarelawan Luhut, Pakar Bilang Begini
Proyek yang dimaksud ialah blast furnace yang hari ini mangkrak.
"Pasti ada indikasi korupsi," kata Erick Thohir dalam Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9).(*)
BACA JUGA: Soal Formula E, Pengamat: Bila Sukses Bakal Jadi Warisan Anies
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News